Banjir kembali melanda Malaysia. Genangan air dengan ketinggian hingga dua meter terjadi sejak kemarin. Warga di tujuh negara bagian terpaksa dievakuasi.
- Diguyur Hujan Deras, Dua Kecamatan di Abdya Terendam Banjir
- Banjir Bandang Terjang Timang Gajah Bener Meriah
- Banjir dan Longsor Terjang Pegasing Aceh Tengah
Baca Juga
Seperti dikutip dari CNBC, ketujuh negara bagian itu adalah Kelantan, Terengganu, Pahang, Johor, Malaka, Negeri Sembilan dan Sabah. Para warga diungsikan ke 128 pusat bantuan. Sebanyak 125.490 terkena dampak banjir.
Wakil Kepal Kepolisian Malaysia, Inspektur Jenderal Acryl Sani Abdullah Sani, banjir dalam dua pekan terakhir di Malaysia menyebabkan 50 warga tewas. Banjir biasa terjadi di pantai timur Malaysia selama musim hujan tahunan antara Oktober dan Maret.
“Tetapi curah hujan yang luar biasa deras sejak 17 Desember membuat ribuan orang mengungsi dan mengganggu layanan darurat,” kata Acryl, Senin, 3 Januari 2022.
Analis menyebut bahwa banjir ini sendiri tak lepas dari efek perubahan iklim global. Dr Siew, penasihat perubahan iklim untuk Pusat Studi Pemerintahan dan Politik, mengatakan bahwa ini terlihat dari cakupan wilayah yang terendam banjir.
“Biasanya beberapa wilayah di wilayah tengah dan barat Malaysia tidak terendam,” kata Siew.
Hal ini juga ditimpali oleh dosen lingkungan hidup Universiti Putra Malaysia Haliza Abdul Rahman. Haliza mengatakan bahwa hal ini sendiri tidak hanya terjadi Malaysia, namun juga di belahan bumi lainnya seperti Eropa, Cina dan Amerika Serikat (AS). Ia menyebut terjadi pola perubahan pada cuaca global.
- Diguyur Hujan Deras, Dua Kecamatan di Abdya Terendam Banjir
- 4.454 Wisman Melancong ke Aceh, Terbanyak dari Malaysia
- Sempat Ditahan di Malaysia, Dua Nelayan Aceh Dipulangkan ke Indonesia