Ray Tak Yakin Jokowi Depak Menteri Baru dari Kabinet

Presiden Joko Widodo. Foto: RMOL.
Presiden Joko Widodo. Foto: RMOL.

Pengamat politik Ray Rangkuti menilai, menteri-menteri yang akan ‘didepak’ dalam reshuffle kali ini, kemungkinan adalah menteri-menteri yang telah bekerja lebih dari setahun. Sebab, menurutnya, kinerja seorang menteri baru bisa diukur minimal dalam kurun waktu setahun.


Setidaknya terdapat enam menteri baru pada saat Jokowi menkocok ulang kabinetnya pada Desember 2020 yang lalu, mereka adalah Tri Rismaharini sebaga Mensos, Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif, Sakti Wahyu Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan), Yaqut Cholil Qomas (Menag), Budi Gunadi Sadikin (Menkes) dan M Lutfi (Mendag)

Ray menilai, enam orang menteri baru itu berpeluang besar dipertahankan oleh Jokowi, karena masa jabatan mereka masih seumur jagung.

"Kalau dari aspek waktu, setidaknya nunggu satu tahun lah untuk ngukur kinerja," ujar Ray seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu, 14 April 2021.

Kata dia, Jokowi bukanlah tipikal pemimpin yang mengukur kinerja dalam waktu singkat.

"Dari aspek waktu itu terlalu cepat, karena belum sampe 3-4 bulan, itu bukan gayanya Pak Joko Widodo," ujarnya.

Menteri-menteri yang baru dilantik pada Desember 2020 itu juga telah menunjukkan gebrakan-gebrakan. Ray mencontohkan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Kata dia, Trenggono, telah berani melakukan gebrakan dengan melarang ekspor benih bening lobster, komoditas yang merupakan kekayaan alam Indonesia.

“Beliau sudah buat keputusan yang sekarang menarik kembali kebijakan ekspor benur.  Itu cukup disambut khalayak," ujarnya

 Trenggono pada Februari 2021, sempat mengungkap alasan rencana pelarangan ekspor benih bening lobster (BBL). Trenggono menilai benur merupakan kekayaan alam Indonesia. Selain itu, nilai tambah dari benur yang akan lebih menguntungkan bila diekspor bukan dalam bentuk benih, namun ketika sudah berukuran besar dan siap konsumsi.

Selain Trenggono, Menkes Budi Gunadi Sadikin juga dianggap telah melakukan gebrakan dengan menekan angka penularan Covid-19, dan vaksinasi.

Ray juga mencatat menteri tersebut tergolong sosok menteri yang tidak bermasalah. Dia tidak menemukan suatu peristiwa yang memungkinkan menteri-menteri yang baru dilantik pada Desember 2020 itu digeser.

“Yang memungkinkan untuk direshuffle itu kinerja, Tapi, Kalau kinerja gimana mengukurnya baru beberapa bulan,” katanya.