Sandiaga Uno Ajak Pelaku UMKM dan Ekraf Aceh Manfaatkan Platform Digital

Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Aceh Besar dan ke lokasi Kuliner River Walk Krueng Aceh di Peunayong, Banda Aceh. Foto: Disbudpar Aceh.
Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Aceh Besar dan ke lokasi Kuliner River Walk Krueng Aceh di Peunayong, Banda Aceh. Foto: Disbudpar Aceh.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Aceh Besar dan ke lokasi Kuliner River Walk Krueng Aceh di Peunayong, Banda Aceh, untuk berbagi kiat ke pelaku UMKM dan ekonomi kreatif (Ekraf), Rabu, 3 Agustus 2022.


Dari pertemuan itu, Sandiaga mengatakan, dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional, pelaku UMKM dan Ekraf di Aceh juga harus menjalankan konsep 3G seperti yang saat ini dijalankan sektor pariwisata.

Jurus 3G yang dimaksud Sandiaga adalah Gercep, Geber dan Gaspol. Ketiganya memiliki kepanjangan dengan makna tersendiri. Gercep yaitu gerak cepat, Geber berarti gerak bersama, lalu Gaspol yaitu garap semua potensi online.

“Pelaku UMKM harus ciptakan dan manfaatkan peluang, terus berinovasi, adaptasi dan kolaborasi. Kontribusi dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi dengan konsep 3G yaitu Gercep, Geber, dan Gaspol,” kata Sandiaga ke pelaku ekonomi kreatif di Aceh.

Sandiaga menjelaskan soal konsep Gercep, dimana pelaku UMKM Aceh harus bergerak cepat untuk mencari peluang. Apalagi selama pandemi ini, banyak bermunculan pengangguran baru bahkan inflasi yang yang menerjang Indonesia. Hal itu juga harus di dasari dengan konsep Geber, yaitu bergerak bersama dan berkolaborasi.

Terkait konsep ketiga yaitu Gaspol atau garap semua potensi online, Sandiaga mendorong pemanfaatan digitalisasi di segala sektor, termasuk Parekraf.

Menurutnya, peluang ekonomi ada di depan mata bagi mereka yang bisa melakukan transformasi dengan memanfaatkan platform digital.

Hal itu juga harus di dukung oleh kebijakan pemerintah yang pro terhadap pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di Aceh. Misalnya menanamkan cinta produk lokal dan tanah air.

“Ekonomi kreatif ini 6 kali lipat dampaknya bila pemerintah daerah menghadirkan kebijakan yang mendorong agar pelaku UMKM bangkit, misalnya membantu beli produk UMKM, ini bagian dari mencintai produk lokal juga,” ucapnya.

Selain itu, Sandiaga juga mengingatkan agar pemerintah tidak mempersulit perizinan pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di Aceh, seperti malakukan sertifikasi halal hingga pengurusan di BPOM harus di permudah.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal menyambut positif keinginan Menteri Sandiaga Uno untuk memajukan UMKM dan pelaku Ekraf di Aceh.

Apalagi dari 17 sub sektor potensi ekonomi kreatif Indonesia, tiga di antaranya dimiliki oleh Aceh seperti sektor kuliner, fesyen dan kraft.

Pemerintah Aceh, kata Almuniza, juga tengah gencar menguatkan dari sisi campaign (kampanye) agar pelaku UMKM dan Ekraf bisa beradaptasi cepat dengan teknologi.

“Dari 17 potensi sub sektor Ekraf, Aceh unggul di bidang kuliner, fesyen dan kraft. Aceh Besar salah satu daerah yang menjadi konsen kita dalam hal itu,” ujar Almuniza di Dekranasda Aceh Besar.

Untuk itu ia mengajak seluruh warga Aceh untuk mencintai produk lokal agar nadi perekonomian yang ditopang oleh UMKM dan Ekraf, bisa berdenyut yang nantinya akan berdampak ke masyarakat itu sendiri.

“Kita lihat tadi keseriusan beliau untuk meningkatkan UMKM, ini merupakan sebuah ikhtiar seorang pemimpin dan kita selaku warga Aceh yang bergerak di sektor ekonomi kreatif dan si penikmat Ekraf harus mengutamakan lokal wisdom. Jadi saya mengajak seluruh warga Aceh untuk selalu mencintai dan bangga dengan produk lokal,” katanya.