Koordinator Lembaga Pemantau Lelang Aceh (LPLA), Nasruddin Bahar, menilai pekerjaan segmen 3 paket multiyear (MYC) peningkatan jalan Peureulak Lokop-Batas Gayo Lues berpotensi gagal. Hingga saat ini, proyek tersebut belum dikerjakan.
- Penundaan Pilkada Picu Banyak Masalah di Daerah
- KPK Pecat Novel Baswedan dan 50 Pegawai Tak Lolos Tes Wawasan Kebangsaan
- Pengamat Nilai Spanduk Bernuansa Kampanye Tak Dapat Ditindak
Baca Juga
“Padahal penetapan pemenang tender sudah diumumkan setahun lalu,” kata Nasruddin, dalam keterangan tertulis, Rabu, 13 Oktober 2021.
Nasruddin menyebutkan pemenang tender pekerjaan proyek tersebut ialaj PT Wanita Mandiri Perkasa. Dengan niali penawaran Rp 204 miliar. Hal itu sesuai dengan yang diumumkan LPSE Aceh, 14 Desember 2020 silam.
Nasruddin menjelaskan anggaran ratusan miliar tersebut berakhir pada Desember 2022. Dikhawatirkan, kata dia, anggaran tersebut tidak terserap semua. “Karena dilihat dari keseriusan pemenang tender proyek ini tidak memenuhi target,” kata dia.
Nasruddin meminta PA/KPA Dinas Pekerjaan Umum Aceh bertindak tegas. Dan harus menegur kontraktor pelaksana. Menurut dia, jika pemenang tender tidak sanggup, silakan mengundurkan diri. “Perusahaannya dimasukan dalam daftar hitam,” kata Nasruddin.
Nasruddin menilai Dinas PU Aceh tidak tegas dan tidak konsisten sejak dimulainya tender paket MYC tersebut. Mereka seakan-akan tidak bertanggung jwab dengan rakyat. Karena yang mebutuhkan sarana tersebut ialah rakyat.
“Kepada pansus pengadaan barang dan jasa DPR Aceh, kami minta untuk serius memonitor apa yang sedang terjadi pada paket MYC itu,” kata Nasruddin.
- Daya Serap Anggaran Rendah, Pj Gubernur Didesak Evaluasi Kinerja SKPA
- LPLA Sebut Pokja BP2JK Aceh Sering Buat Kegaduhan
- LPLA Nilai Persyaratan Tender di Aceh Jaya Diskriminatif