Selagi Perekonomian Dikuasai Asing, Sulit Mewujudkan Berdikari Secara Ekonomi

Managing Director Political Economy dan Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan. Foto: net
Managing Director Political Economy dan Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan. Foto: net

Berdikari di bidang ekonomi bisa dikatakan sebagai ekonomi independen atau kemandirian ekonomi. Hal itupun bukan menjadi tujuan dari negara Indonesia saja, melainkan tujuan dari semua negara.


"Kemandirian ekonomi itu bukan hanya tujuan dari bangsa Indonesia, tetapi hampir semua negara," Managing Director Political Economy dan Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan dalam diskusi virtual dengan tema "Antara Pancasila dan Trisakti", kemarin.

Menurut Anthony, semua negara berharap dapat mencapai ekonomi independen. Namun, hal itu sulit diwujudkan lantaran definisi tersebut yang tidak konsensus dan lain sebagainya.

"Kalau kita berbicara liberalism ekonomi independen adalah ekonomi freedom yang bersumber dari kapitlism dan di situ mereka mengatakan bahwa kemandirian ekonomi adalah interferensi dari pemerintah itu sangat sedikit, hampir minim interferensi," kata Anthony.

Anthony menjelaskan semua negara dan ilmuan semuanya mempunyai definisi yang dianggap ekonomi independen itu apa. Akan tetapi sebagai konsensus, dan dilihat secara garis merah  bahwa tingkat kemandirian ekonomi berdikari secara ekonomi mempunyai tiga hal.

Ketiga katagori tersebut, kata Anthony, diantaranya yang pertama yaitu ekonomi dikuasai oleh siapa. Jika saat ini ekonomi dikuasai oleh perusahaan asing maka tingkat kemandirian ekonomi sedikit.

"Kedua bahwa tenaga untuk melaksanakan ekonomi itu siapa, Nah, kalau ini sangat tergantung dengan pekerja asing dalam skill. Ketiga, berapa banyak modal asing menguasai ekonomi Indonesia," kata Anthony.

Anthony mengatakan jika ekonomi dikuasai oleh asing, dan banyaknya tenaga kerja yang tergantung dengan tengah kerja asing, serta banyaknya perusahaan asing yang berdominan, maka ekonomi independen sangat tidak mandiri.

Namun, jika semakin banyaknya perusahaan lokal, tenaganya lokal, kemudian modal dari domestik, maka disini sangat mandiri.

"Saya mengkatagorikan ini lalu bagaimana kita lihat Indonesia. Kalau kita katakan secara mandiri ya tapi kita tidak tahu statusnya karena tidak ada definisi bagaimana posisi Indonesia," kata Anthony.