Ribuan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) berunjuk rasa di Kantor Gubernur Aceh. Tak hanya menyuarakan penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM), mereka juga membawa sejumlah tuntutan lainnya.
- Aktivis 98 Minta Ahok Bertobat
- Terkait Obat-obatan Dilarang, BPOM Digugat ke Pengadilan
- Rapat Sidang Paripurna DPR Aceh Diwarnai Aksi Demo
Baca Juga
"Kami mendesak presiden atas nama pemerintah batalkan pembangunan IKN (ibu kota nusantara),” kata Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh, Zawata Afnan, di sela-sela aksi, Selasa, 6 September 2022.
Dalam aksi tersebut mereka menyuarakan lima tuntutan. Pertama, menolak keputusan pemerintah terkait kenaikan harga BBM subsidi.
Kedua, mendesak pemerintah untuk memberantas mafia migas yang menyebabkan kelangkaan di Aceh. Ketiga, meminta pemerintah mencabut kebijakan kenaikan tarif listrik.
Keempat, mendesak pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI membatalkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang membebankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Serta kelima, mendesak DPR Aceh dan Pemerintah Aceh untuk menyampaikan semua poin tuntutan dalam 2x24 jam kepada pemerintah pusat.
- DPRA Minta Proyek Irigasi Lhok Guci Aceh Barat Dilanjutkan
- Sampaikan LKPJ 2023, Pj Gubernur Aceh Klaim Kemiskinan Ekstrem Turun 1,83 Persen
- DPRA Bentuk Pansus LKPJ Gubernur Aceh 2023 dan Sahkan Empat Raqan