Selama Februari, Aceh Paling Banyak Ekspor Batu Bara dan CPO

Ilustrasi. Foto: ist.
Ilustrasi. Foto: ist.

Statistisi Ahli Muda Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Haniah, mengatakan komoditas terbesar yang diekspor Aceh ke luar negeri pada Februari ialah batu bara dan minyak mentah kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO). Dengan tujuan ke India, Thailand, dan Tiongkok. 


Haniah menyebutkan, nilai ekspor batu bara mencapai 44 juta dollar AS. Sedangkan CPO sebesar 10 juta dollar AS. 

“Kemudian diikuti kopi dan rempah-rempah dengan nilai sebesar 5 juta dollar AS,” kata Haniah, dalam keterangan tertulis, 17 Maret 2023.

Haniah menjelaskan, Aceh paling besar mengekspor komidatas tersebut ke India. Yaitu batu bara dan CPO, senilai 46 juta dollar AS.

Peringkat kedua, kata Haniah, diekspor ke Thailand dengan nilai ekspor sebesar 7,1 juta dollar AS. Selajutnya, diikuti Tiongkok dengan nilai ekspor sebesar 3,4 dollar AS.

Haniah mengatakan, ekspor barang dari Aceh dikirim lewat pelabuhan dari dalam dan luar daerah. Persentase total nilai ekspor komoditas asal Aceh yang diekspor melalui daerah lain, kata dia, sebesar 14,22 persen.

Sedangkan ekspor melalui Sumatera Utara sebesar 9,4 juta dollar AS. Diikuti Jakarta sebesar 15.1 juta dollar AS, lalu Jawa Timur sebesar 488 dollar AS, dan Bali sebesar 1.733 dollar AS.

Sementara itu, kata Haniah, nilai impor Aceh pada Februari ini sebesar 1.661.600 dollar AS. Jumlah ini turun dibandingkan Januari lalu.

“Selama Februari 2023, komoditas terbesar yang diimpor adalah Aspal senilai 1,3 juta dollar AS yang berasal dari Uni Emirat Arab, dan garam, belerang, kapur (Gips, Anhidrit) senilai 270.000 dollar AS yang berasal dari Thailand,” sebut Haniaf. 

Haniah menjelaskan, dengan nilai ekspor yang melebihi nilai impor, maka neraca perdagangan luar negeri Aceh pada Februari ini mengalami surplus sebesar 65.160.630 dollar AS.