Selamat Berburu Solar Gelap, Pak Kapolri

Ilustrasi: ACF.
Ilustrasi: ACF.

PENGUNGKAPAN kasus pencurian solar milik Pertamina di Tuban melalui operasi tangkap tangan merupakan prestasi Kepala Kepolisian RI yang baru, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Ini adalah catatan yang patut diapresiasi oleh rakyat Indonesia.

Pengungkapan pencurian solar  dari pipa minyak milik pertamina  bukan peristiwa biasa. Ini  merupakan terobosan hebat dalam mengungkap pencurian solar di Tanah Air yang diduga telah berlangsung secara terstruktur, sistematis dan masiv, sejak lama.

Bayangkan saja, pencurian dengan menggunakan kapal berkapasitas ratusan ribu ton bukanlah pencurian skala kecil. Mengambil minyak secara langsung dengan menyedot melalui pipa dan mengakutmya dengan sebuah kapal, dapat dipastikan merupakan pekerjaan dengan investasi uang besar dan jaringan kerja luas dari pelaku.

Pengungkapan kasus ini akan menjadi pintu masuk lebih jauh bagi Kapolri untuk memburu pengedar solar gelap di Tanah Air. Kegiatan ini merugikan keuangan negara dan merugikan Pertamina secara langsung dan tidak langsung. 

Telah menjadi rahasia umum bahwa solar gelap ini diduga telah mengalir dari kencingan mobil tangki, solar subsidi kepada BUMN, solar impor seludupan, hingga solar hasil mencuri dari pipa Pertamina dengan menggunakan kapal seperti yang terjadi di Tuban.

Keberadaan solar gelap jelas telah merugikan keuangan negara, dikarenakan solar ini tidak kena pajak apapun.Keberadaan solar gelap telah merugikan Pertamina karena pasar solar industri yang semakin dikendalikan pemain solar gelap.

Kasus tangkap tangan di Tuban akan menjadi pintu masuk yang begitu lebar bagi Kapolri  untuk memburu, menangkap,  mengungkap dan memberantas seluruh jaringan solar gelap yang makin merajalela di Tanah Air. Semoga sukses. 

| Penulis adalah peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI).