Rusia telah kehilangan lebih dari 1.500 perwira militer, termasuk hampir 160 jenderal dan kolonel, sejak Moskow menginvasi Ukraina sembilan bulan lalu.
- Rusia Singkirkan 150 Tentara Ukraina saat Coba Seberangi Sungai Dnipro
- Dipimpin Arab Saudi, Dialog Perdamaian Ukraina Dimulai di Jeddah
- Menhan Inggris: Rusia Terlalu Rapuh Lawan NATO
Baca Juga
Angka tersebut berdasarkan temuan investigasi independen, KilledInUkraine, yang diunggah di Twitter, kemudian dikutip oleh Kolonel Ukraina, Anatoly Stefan.
Data menunjukkan, Rusia telah kehilangan 150 kolonel dan letnan kolonel, 205 mayor, 296 kapten, dan hampir 500 letnan senior. Itu termasuk delapan mayor jenderal dan dua letnan jenderal.
Temuan tersebut memiliki kemiripan yang mencolok dengan penyelidikan independen yang diterbitkan minggu lalu oleh BBC Rusia dan outlet Rusia Mediazona, yang menghitung kematian sekitar 9.311 tentara Rusia, berdasarkan sumber yang dikonfirmasi yang menyebutkan nama almarhum, 1.449 di antaranya diduga sebagai perwira Rusia.
Sementara itu, Jenderal Amerika Serikat (AS) Mark Milley memiliki data yang berbeda. Ia memperkirakan perang Rusia dan Ukraina telah merenggut 100 ribu korban sejak perang dimulai.
“Anda melihat lebih dari 100.000 tentara Rusia tewas dan terluka. Hal yang sama mungkin di pihak Ukraina. Banyak penderitaan manusia,” kata Milley, seperti diberitakan sumber Kantor Berita Politik RMOL.
Dia juga memperkirakan sekitar 40 ribu warga sipil Ukraina juga kehilangan nyawa mereka, dengan 15 hingga 30 juta orang mengungsi.
Pada Ahad lalu, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengklaim 87.310 tentara Rusia telah tewas, termasuk 600 dalam empat hari sebelumnya.
- Kembali ke Masa Lalu: Perang Dingin Eropa Abad 21
- Vladimir Putin Menang Telak di Pilpres Rusia
- Wali Nanggroe Bakal Kirim Mahasiswa Aceh ke Singapura dan Rusia