Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) A. Hanan mengatakan, secara keseluruhan udara di wilayah Aceh masuk dalam kategori bersih. Hal tersebut karena adanya keterlibatan semua pihak, baik di lingkungan pemerintahan maupun masyarakat.
- Waspada, Indeks Sinar UV di Aceh Masuk Kategori Sangat Tinggi
- KNTI Aceh: Hujan Mempengaruhi Hasil Tangkapan Nelayan
- BMKG: Potensi Hujan di Wilayah Aceh Bervariasi
Baca Juga
"Mulai dari kabupaten dan kota, kita berada diatas rata rata nasional," ujar Hanan kepada Kantor Berita RMOLAceh, Senin, 18 September 2023.
Hanan juga menyebutkan adanya keterlibatan aparat keamanan dalam mengawal agar tidak terjadi penebangan pohon dan pembakaran sampah secara sembarangan. Selain itu Dinas Perhubungan (Dishub) juga mulai berinovasi menciptakan kendaraan yang ramah terhadap polusi berperan penting menciptakan udara bersih.
Menurut Hanan, untuk mempertahankan udara tetap bersih, maka pemerintah di tingkat kabupaten/kota dapat membuka Ruang Terbuka Hijau (RTH). Salah satu contoh yaitu hutan kota.
"Setiap ada pembangunan jangan serta merta menebang pohon. Kita lihat lagi sisi yang harus dipertahankan," ujarnya.
Hanan mencontohkan, saat ini sejumlah negara maju tetap memperhatikan ruang terbuka hijau, meskipun ada pembangunan di sekitarnya.
Hanan berharap masyarakat tidak membakar sampah secara sembarangan dan mulai menanam pohon di pekarangan rumah. Hal tersebut penting dilakukan, demi menjaga udara di Aceh bebas dari polusi.
"Bagi warga yang ingin melakukan penanaman pohon, DLHK juga menyediakan bibit untuk masyarakat. Selain itu pada tahun 2021 hingga 2022 DLHK telah melakukan program penghijauan dayah yang bertujuan untuk memberikan penghijauan," ujar Hanan
"DLHK sedang melakukan program penghijauan dayah, salah satu program agar di dayah dilakukan penanaman pohon dan bibitnya dibagikan," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan saat ini kualitas udara di Aceh masuk dalam kategori baik dan aman. Hal tersebut disebabkan Aceh tidak didominasi oleh polutan penyumbang polusi udara.
"Jumlah kendaraan bermotor juga masih terkendali, industri, hingga kebakaran lahan minim, sehingga masih dalam kategori cukup aman," ujar Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda (SIM) Banda Aceh, Stya Juangga Dirta kepada Kantor Berita RMOLAceh, Kamis, 31 Agustus 2023.
Menurut Dirta, kualitas udara diukur berdasarkan pengukuran Particulate Matter (PM). Kualitas tersebut berada pada (PM2.5) wilayah Aceh. Pengukuran konsentrasi PM2.5 menggunakan metode penyinaran sinar Beta (Beta Attenuation Monitoring) dengan satuan mikrogram per meter kubik (µm/m3).
Dirta menyebutkan hujan sangat membantu dalam upaya penyegaran serta pembersihan partikel udara atau polutan di udara. Hujan yang terjadinya secara rutin membuat polusi di udara cenderung bersih.
"Oleh sebab itu, setelah hujan, udara cukup nyaman untuk dihirup," ujarnya.
- Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2023 di Kantor Gubernur Aceh, Asisten I jadi Irup
- Pj Gubernur Aceh Apresiasi Pendapat Anggota DPRA Terkait Perubahan APBA 2023
- Jawaban Gubernur Aceh Atas Pendapat Banggar DPRA Terkait APBA-P 2023