Seribu Drone Canggih Disiapkan Iran untuk Bantu Rusia Lawan Ukraina

Drone Shahed-136. Foto: net.
Drone Shahed-136. Foto: net.

Serangan Rusia ke Ukraina diperkirakan akan semakin menguat setelah negara itu mendapat suntikan bantuan persenjataan dari Iran. Iran telah mengembangkan sejumlah besar rudal balistik jarak pendek dan memasok teknologi itu ke Houthi, Yaman.


“Mereka juga menggunakan teknologi serupa dalam serangan di pangkalan AS, jadi kami memiliki pengetahuan sebelumnya tentang apa yang dapat mereka lakukan,” kata Sam Cranny-Evans dari think tank Rusi, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu, 2 Oktober 2022.

"Rudal baru juga akan memungkinkan Rusia untuk terus menargetkan populasi Ukraina dengan tingkat kematian dan kerusakan yang lebih besar dalam beberapa bulan mendatang," kata dia.

Iran dilaporkan telah mengekspor sekitar 450 drone Shahed yang digunakan Rusia untuk meneror penduduk sipil dan menghancurkan jaringan listrik Ukraina.

Shahed-136 memiliki jangkauan 2.000 kilometer yang membawa hulu ledak 40 kilogram, meskipun Kyiv mengklaim telah menembak jatuh lebih dari 300 pesawat yang bergerak lambat.

Robert Malley, utusan AS untuk Iran, mengatakan drone tersebut digunakan untuk menargetkan warga sipil dan infrastruktur sipil. “Kami tahu bahwa Iran, dalam menghadapi semua bukti ini, terus berbohong dan menyangkal bahwa itu terjadi," katanya.

Sementara itu Mikhail Fedorov kepada majalah Forbes mengatakan bahwa perang Rusia dan Ukraina nantinya akan bergeser ke perang drone. "Perang drone akan menjadi “tahap selanjutnya dalam pengembangan ide," kata Fedorov.

Hal itu merujuk pada pernyataan menteri pengembangan digital Ukraina yang mengatakan bahwaa negaranya saat ini sedang berupaya untuk memproduksi armada kendaraan udara tak berawaknya sendiri, termasuk model yang dapat menembak jatuh drone lain.

Iran sendiri telah membantah memasok senjata ke Rusia, dengan seorang pejabat sebelumnya menyatakan bahwa Teheran belum dan tidak akan melakukannya.