Sinuhun Menggadai Setengah Indonesia


BERAPA besar utang pemerintah tahun ini? Bisakah pemerintah membayar cicilan utang dan bunga tahun ini dan tahun depan? Bagaimana caranya? 

Menarik membandingkan risiko utang Indonesia terhadap aset. Sebagaimana banyak penilaian risiko utang perusahaan terhadap aset perusahaan. Rujukan kita adalah pendapat Sri Mulyani, Menteri Keuangan, yang mengatakan bahwa aset Indonesia senilai Rp 10.000 triliun. Aset yang sangat besar menurut Sri Mulyani.

Lalu berapa Utang Pemerintah? Pemerintah mengambil utang sangat besar kepada lembaga keuangan multilateral. Kepada negara lain, kepada publik internasional dan kepada masyarakat Indonesia sendiri.

Menurut data Bank Indonesia, utang Pemerintah terdiri dari dua bagian besar, yakni utang luar negeri yang sampai saat akhir 2020 mencapai USD 209.246 miliar atau senilai Rp 2.930 triliun rupiah. Utang luar negeri pemerintah ini bersumber dari lembaga keuangan internasional dan negara lain.

Kedua, utang kepada publik. Ini adalah utang pemerintah kepada bank dalam negeri, kepada perusahaan keuangan dalam negeri seperti perusahaan asuransi, perusahaan dana pensiun termasuk dana pensiun BUMN, kepada lembaga publik seperti Jamsostek, Asabri, Taspen, bahkan kepada Badan Pengelola Dana Haji dan utang kepada individu atau publik.

Utang ini hasil penjualan Surat Utang Negara; obligasi negara. Utang pemerintah kepada publik saat ini mencapai Rp 3.270 triliun. Utang ini kita sebut saja sebagai utang dalam negeri alias utang domestik.

Jadi dengan, jika dijumlahkan, maka total utang Pemerintah Indonesia dari dalam dan luar negeri adalah senilai 6.200 triliun rupiah.

Apakah utang ini besar? Jika mengacu pada pendapat Sri Mulyani bahwa aset negara Indonesia seluruhnya senilai Rp 10.000 triliun, maka utang pemerintah saat ini bernilai lebih dari separuh aset negara ini. Kalau tidak bisa bayar maka pemilik uang bisa menyita 62  persen aset Indonesia.

Sepanjang 2020, surat utang negara bertambah Rp 1.000 triliun lebih. Pada 2021 rencana surat utang negara akan ditambah lagi Rp 1.000 triliun. Sampai dengan 2023 pemerintah akan menambah utang Rp 1.000-an triliun setiap tahun. 

Namun sepanjang 2021 utang luar negeri pemerintah tidak bertambah signifikan. Tampaknya tidak ada lembaga keuangan ataupun negara lain yang mau memberikan utang. Barangkali aset senilai Rp 10.000 triliun yang diklaim Sri Mulyani tidak lagi dianggap bernilai oleh lembaga keuangan maupun negara lain. 

Jadi kalau Indonesia tidak bisa membayar utang, kira-kira apa yang bakal disita?

| Penulis adalah Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI).