Soal Bunker Onkologi, Falevi Kirani Sebut Dua Skema Belum Selesai

M Falevi Kirani. Foto: Net.
M Falevi Kirani. Foto: Net.

Ketua Panitia Khusus Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) terkait pembangunan bungker pada proyek pembangunan Gedung Onkologi Rumah Sakit Zainoel Abidin, M Rizal Falevi Kirani, mengatakan masih ada dua skema yang belum selesai. Skema itu adalah ULP dan Pokja serta meminta klarifikasi Sekretaris Daerah Aceh.


"Nah karena ini sudah berjalan beda tahun anggaran dalam hal perpanjangan SK Oncology itu kita sudah sampaikan ke Banmus kemarin dan setelah reses mungkin akan di paripurnakan dilanjutkan atau tidak," kata Falevi Kirani, kepada Kantor Berita RMOLAceh, Jumat, 20 Agustus 2021.

Menurut Falevi, hal itu perlu keputusan forum paripurna dewan, karena pengambilan pembentukan Pansus itukan di paripurna. Pihaknya akan menyampaikan laporannya dan skemanya karena dari awal sudah disampaikaa ke publik ada dua catatan yang belum terselesaikan.

"Artinya waktu kita panggil kemarin itu mereka tidak datang di 2019. Nah yang lain sudah semua dan bahkan laporannya juga sudah kita sampaikan ke pimpinan dan sudah disampaikan ke Banmus, sehingga nanti akan dipersiapkan untuk paripurna," ujar Falevi Kirani.

Politikus Partai Naggroe Aceh (PNA) ini menyampaikan, dalam rapat kerja dengan mitra kerja, acap kali mempertanyakan soal kesiapan pihak rumah sakit dalam pembangunan Bunker Oncology RSUDZA Banda Aceh.

"Saya beberapa kali menyampaikan bahwa didalam rapat dengan mitra kerja mempertanyakan bagaimana kesiapan Bunker Oncology. Bahkan direktur RSUDZA yang lama juga menyampaikan bahwa itu akan siap," ungkapnya.

Falevi memastikan pihaknya tim pansus bakal kembali melakukan pengecekan langsung ke lapangan setelah pulang dari dapil untuk reses.

"Sebab yang kita Pansus inikan beda, artinya yang kita Pansus itu prosesnya bukan pekerjaannya," kata Ketua Komisi V DPR Aceh itu.

Falevi mengatakan, karena prosesnya cacat, yang didapatakan dalam skema banding kemudian tidak masuk ke dalam ranah tender yang melahirkan sebuah rekonstruksi hingga hari ini belum siap.

"Karena proses Bunker inikan perlu kajian dan perlu analisa yang matang, karena ini berakibat kepada kimia. Bisa jadi di Pansus LHP kita kunjungi Bunker Oncology itu," kata Falevi Kirani.