Solidaritas Pemuda Mahasiswa Aceh (SPMA) berunjuk rasa di Simpang Lima, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Mereka meminta Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Imigran (IOM) jangan lepas tangan terkait Rohingya di Aceh.
- BFLF Berbagi Kehangatan Lebaran untuk Pengungsi Rohingya di Aceh
- Senyum Bahagia Anak Pengungsi Rohingya
- Total 12 Mayat Diduga Pengungsi Rohingya Ditemukan di Perairan Aceh
Baca Juga
"Jangan ambil keuntungan atas kemurahan hati rakyat Aceh,” kata Koordinator Lapangan, Bobi Risky Furqani di sela-sela aksi, Jumat, 3 Maret 2023.
Menurut Bobi, menilai UNHCR dan IOM seperti cuci tangan terhadap persoalan penanganan pengungsi Rohingya. Padahal, kata dia, keberadaan Rohingya merupakan tanggung jawab dunia.
Bobi menilai, sudah menjadi rahasia umum bahwa kedatangan Rohingya ke Aceh menimbulkan banyak masalah. Seperti perdagangan manusia hingga kabur dari tempat penampungan.
Untuk itu, kata dia, SPMA meminta UNHCR dan IOM bersama pengungsi angkat kaki dari Aceh. "Sesama muslim, kami peduli nasib Rohingya. Tetapi Aceh cuma jadi tempat transit, silakan Rohingya kembali ke laut," ujar dia.
Di samping itu, Bobi mendesak Pemerintah Aceh mengindahkan tuntutan mereka. Karena jangan sampai kebaikan hati masyarakat Aceh dimanfaatkan oleh oknum memperkaya diri.
- Reza Saputra Dilantik jadi Kepala BPKA
- 38.211 Orang Keluar-Masuk Sabang Selama Libur Lebaran
- BFLF Berbagi Kehangatan Lebaran untuk Pengungsi Rohingya di Aceh