Soal Warga Keracunan Gas di Aceh Timur, BPMA Diminta Tegur Keras PT Medco

Anggota DPD RI asal Aceh, Fadhil Rahmi. Foto: RMOLAceh.
Anggota DPD RI asal Aceh, Fadhil Rahmi. Foto: RMOLAceh.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Aceh, Fadhil Rahmi, meminta Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) untuk memberi teguran keras kepada PT Medco E&P terkait gas beracun yang kerap kali timbul. Apalagi kondisi tersebut merusak kesehatan korban masyarakat di sekitar lokasi.


“Keracunan gas Medco yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Kondisi ini bukanlah yang pernah sekali terjadi. Ini sudah menahun dan berulang berkali-kali,” kata Fadhil Rahmi dalam keterangan tertulis, Rabu, 27 September 2023.

Menurut Syech Fadhil, karena sudah berulangkali terjadi dan belum ada tindakan apapun untuk perusahaan tersebut hingga sekarang. Maka dirinya meminta pemerintah melalui BPMA untuk tidak abai dengan kondisi tersebut. Apalagi BPMA yang merupakan perpanjangan tangan SKK Migas di Aceh.

“Jangan korbankan rakyat lebih lama. Kalau mereka (Medco-red) tidak bisa mencegah kebocoran gas yang terjadi, maka aktivitas harus dihentikan, sampai kejadian serupa bisa dijamin tak lagi terulang di masa depan,” ujar pria yang akrab disapa Syech Fadhil tersebut.

Selama ini, Syech Fadhil mengaku menerima keluhan dari sejumlah warga di Aceh Timur. Mereka kini was-was saat beraktivitas, kejadian yang terus terulang ini menghantui warga setempat.

“Harusnya investasi itu bisa mendukung perkembangan masyarakat setempat. Bukan hanya hasil alam diambil dan masyarakat dibuat mati pelan-pelan dengan menghirup gas beracun yang bisa muncul kapan saja,” kata Syech Fadhil.

Pria yang pernah menjabat Asisten Ombudsman RI Perwakilan Aceh ini mengaku sedang berkoordinasi dengan lembaga terkait agar kejadian ini tidak terus berulang di masa depan. Apalagi warga Aceh Timur yang menjadi korban keracunan gas terjadi hampir setiap tahun.

"Ini membuktikan bahwa belum ada tindakan antisipasi dari perusahaan yang bersangkutan agar kasus ini tidak terulang lagi," ujar Syech Fadhi.

Lebih lanjut Syech Fadhil juga meminta BPMA menurunkan tim untuk investigasi dan memastikan kejadian serupa tidak lagi terulang di masa depan. Selain itu PT Medco harus bertanggungjawab atas kerugian yang diderita oleh masyarakat. 

“Pengawasan ini harusnya tupoksi BPMA di Aceh. Namun yang jadi pertanyaan, kok kejadian yang sama terus terulang di Aceh Timur? Apakah fungsi pengawasannya benar-benar diimplementasikan atau hanya sekedar tugas di atas kertas?” ujar Syech Fadhil.