Situasi kemananan di Sri Lanka semakin tidak terkendali. Pengunjuk rasa yang marah dikabarkan membakar rumah-rumah sejumlah pejabat tinggi di negara itu.
- Dalam Kuasa Taliban, Afganistan Berpotensi Adopsi Bentuk Negara Federal
- Hari Ini, MK Putuskan Perkara Uji Materil Batas Usia Maksimal Capres-Cawapres
- Gubernur Aceh Digugat karena Terapkan Upah Murah
Baca Juga
Kekacauan terjadi Senin lalu. Media setempat melaporkan rumah milik leluhur keluarga Rajapaksa di Medamulana, Hambantot, dibakar pengunjuk rasa. News Wire menyebut pengunjuk rasa membakar rumah bekas Menteri,Keheliya Rambukwella, di Kandy.
Di samping itu, rumah beberapa anggota parlemen dari Sri Lanka Podujana Peramuna (SLPP) ikut diserang. Kediaman Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa di kota Kurunegala dibakar beberapa jam setelah ia mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden Gotabaya Rajapaksa.
Para pengunjuk rasa anti-pemerintah juga membakar kediaman resmi Wali Kota Moratuwa, Saman Lal Fernando. Sejumlah besar pengunjuk rasa termasuk Federasi Mahasiswa Antar Universitas (IUSF) turun ke jalan dan menyerang anggota parlemen Podujana Peramuna Sri Lanka. Bahkan beberapa kantor Podujana Peramuna (SLPP) Sri Lanka dibakar.
Polisi mengatakan, dua orang tewas tertembak dan lima lainnya luka-luka di kediaman Ketua Weeraketiya Pradeshiya Sabha.
Sri Lanka menghadapi krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan. Pinjaman yang menggunung dipersulit dengan dampak pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina. Akibatnya cadangan devisa berkurang dan pasokan pangan serta energi menjadi langka.
- Pembentukan Pageu Gampong Dinilai Bisa Cegah Money Politics
- Pasangan Anies-Cak Imin Siap Daftar Paling Pagi ke KPU
- Bahas APBA, Mendagri Panggil Pj Gubernur dan Ketua DPR Aceh ke Jakarta