Status Darurat Bencana, Warga Sumba Timur Masih Butuh Uluran Tangan

Bantuan untuk penyintas bencana banjir bandang di Sumba Timur. Foto: ist.
Bantuan untuk penyintas bencana banjir bandang di Sumba Timur. Foto: ist.

Sepekan setelah banjir dan badai yang melanda Sumba Timur, beberapa wilayah dilaporkan masih terisolasi. Seperti Desa Maidang, Kecamatan Kambata Mapambuhang, 45 kilometer dari Kota Waingapu. Jembatan yang membentang di atas Sungai Maidang, hancur diterjang banjir.


"Sekitar 100 kepala keluarga di wilayah Maidang, saat ini terisolir akibat putusnya jembatan. Sehingga bantuan pangan dan obat-obatan sulit menjangkau mereka. Sejauh ini baru ada bantuan dari pemerintah berupa beras 1.25 ton bagi 225 kepala keluarga. Warga masih sangat membutuhkan bantuan," kata relawan mitra Universitas Pertamina dan Pertamina Foundation di Waingapu, Akhmad Zaeni, dalam keterangan tertulis, Jumat, 16 April 2021. 

Sekitar 90 persen lahan pertanian warga seluas 30 hektare, kata Zaeni, hancur terendam lumpur. Padahal mata pencarian warga utamanya dari bertani. Akibatnya mereka terancam gagal panen, sehingga warga tidak memiliki sumber pendapatan.

Pertamina Peduli melalui Universitas Pertamina dan Pertamina Foundation dan bekerja sama dengan relawan lokal memberikan bantuan melalui posko mobile bagi warga Desa Maidang. 

"Sesuai pendataan kebutuhan, kami memberikan bantuan yang mendesak diperlukan warga. Yaitu berupa bantuan pangan terdiri dari beras, minyak goreng, ikan asin, garam dan biskuit," kata Sekretaris Universitas Pertamina, Roby Hervindo.

Selain kebutuhan pangan, kata Roby, akses kesehatan juga sangat dibutuhkan warga. Dengan terputusnya jembatan, warga kesulitan mendapatkan layanan kesehatan yang layak.

Posko mobile dilengkapi dengan dua mobil angkut sembako, satu mobil angkut alat kebersihan dan satu mobil membawa tim kesehatan yang bertolak ke Desa Maidang.

President Director Pertamina Foundation, Agus Mashud, mengatakan pentingnya perhatian penanganan pasca bencana. Warga Sumba Timur praktis kehilangan mata pencaharian akibat bencana banjir dan badai seroja. Ternak dan tanaman pertanian sirna dihantam banjir.

"Wilayah lain yang tidak terdampak langsung oleh banjir, ikut menderita akibat jebolnya bendungan. Sehingga mereka tidak bisa mengairi lahan pertaniannya," kata Agus.

Selain di Desa Maidang, Pertamina Peduli melalui PFbangkit Pertamina Foundation telah menyalurkan bantuan pangan dan obat-obatan di sepuluh lokasi sekitar kota Waingapu. Di antaranya termasuk Kampung Raja di Desa Prailiu, Desa Mauliru, Kambaniru, Palindi, Kaiku, tempat pengungsian di Gereja Kristen Sumba, dan termasuk Desa Lambunapu yang terdampak parah di mana lebih dari 15 Ha tanaman holtikuktura siap panen habis disapu banjir bandang.

“Kami harap bantuan tidak berhenti di sini karena mereka masih banjir ini sangat berdampak parah, mulai dari air irigasinya kering, sumur penduduk juga mulai kerontang. Semoga setelah ini bantuan dari pemerintah daerah dan masyarakat Indonesia bisa terus berdatangan,” kata Agus.