Sudah Saatnya Pertamina Jual Minyak Goreng

Ilustrasi: RMOLAceh.
Ilustrasi: RMOLAceh.

ADA banyak alasan bagi PT Pertamina untuk mengubah inti bisnis mereka dari minyak bumi menjadi perusahaan yang menjual minyak goreng. Ada banyak alasan.

Salah satunya, Pertamina bisa mendapatkan harga bahan baku minyak seharga jual minyak solar bio diesel yakni Rp 5.000 sampai Rp 6.000 per liter. Ini adalah harga yang sangat menjanjikan. 

Jika harga bahan baku minyak bio disel yang dibeli Pertamina sama persis dengan harga jual solar bio disel, maka Pertamina bisa meraih keuntungan paling sedikit dua kali lipat. Anggaplah harga minyak goreng sekarang Rp 15 ribu per liter. Jika CPO yang dibeli Pertamina sebanyak 10 juta KL, dan semua diubah menjadi minyak goreng, maka Pertamina bisa meraih untung Rp 100 triliun. 

Sementara berdagang solar Pertamina jelas tidak mendapatkan untung. Solar adalah barang yang harganya dipatok oleh pemerintah dan disubsidi dalam bentuk pergantian selisih harga melalui mekanisme APBN. 

Sebetulnya banyak faktor yang memungkinkan Pertamina dapat segera bertransformasi menjadi perusahaan minyak goreng. Di antaranya adalah akses terhadap bahan baku minyak goreng yang pasti sebanyak 10 juta KL dengan harga sangat murah. 

Jumlah itu lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng 5 kali dari kebutuhan saat ini. Selain itu, bertransformasi menjadi perusahaan minyak goreng juga didukung oleh infrastruktur yang memadai. 

Pertamina memiliki jangkauan pasar cukup luas. Selanjutnya kebun kebun sawit bisa segera dibeli oleh Pertamina. Mengingat uang Pertamina yang cukup banyak sekarang hasil penerbitan global bond. Bukankah begitu, Sinuhun.

| Penulis adalah peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia