Ketiadaan anggaran untuk menyelenggarakan tahapan Pemilihan Kepala Daerah Aceh dinilai sebagai sebuah kejanggalan. Komisi Independen Pemilihan Aceh disebut sebagai korban permainan Tim Anggaran Pemerintah Aceh.
- Koalisi NGO HAM Sebut Solusi Pilkada 2022 Ada Pada Gubernur Aceh
- AHY Khawatirkan Dampak Pengunduran Jadwal Pilkada di Aceh
- Gubernur Nova: Pilkada Aceh Kita Usahakan 2022
Baca Juga
“Antara tidak paham atau terlalu naif sehingga dipermainkan oleh TAPA,” kata pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Aceh, Taufiq A Rahim, kepada Kantor Berita Politik RMOLAceh, Selasa, 6 April 2021.
Karena tak ada uang, KIP Aceh terpaksa membatalkan tahapan Pilkada Aceh 2021 yang seharusnya dimulai bulan ini. Sebelumnya, pemerintah menganggarkan dana pilkada dalam belanja tak terduga. Namun karena menyalahi ketentuan, anggaran itu tak bisa digunakan untuk memulai tahapan pilkada.
Tak hanya itu, Taufiq juga menyebut Badan Perencanaan Pembangunan tidak menjalankan dan mengikuti proses anggaran secara benar. Sehingga tak ada nomenklatur nomor rekening anggaran. Bappeda juga tidak membentuk kelompok kerja untuk memproses anggaran pilkada.
Karena itu, kata Taufiq, penundaan pilkada karena ketiadaan anggaran merupakan argumentasi bodoh. Bahkan Taufiq menyebut alasan itu sekadar upaya melepas tanggung jawab. Padahal ketujuh anggota KIP itu dipilih mengacu kepada UUPA, seharusnya mereka bekerja berdasarkan ketentuan UUPA.
Taufiq juga mengatakan anggaran yang dibutuhkan untuk perhelatan lima tahunan itu tidak sebanding dengan jumlah APBA yang mencapai Rp 17 triliun. Rakyat Aceh, kata Taufiq, pernah mengumpulkan uang untuk menyumbang emas kepada negara dan membeli pesawat terbang pertama Indonesia.
“Rakyat mungkin tidak keberatan mengumpulkan uang untuk mengongkosi Pilkada 2022,” kata Taufiq.
Oleh kareta itu, Taufiq berharap, KIP dan Pemerintah Aceh jangan lagi mempertontonkan kebodohan. Kedua lembaga ini seharusnya memiliki nyali untuk berargumentasi meyakinkan Pemerintah Indonesia agar Aceh menggelar pilkada tepat waktu, pada 2022.
- PON Aceh-Sumut Dipastikan tetap Berlangsung pada September 2024
- DPR RI Usulkan PON Aceh-Sumut Diundur Usai Pilkada Serentak
- Liga RMOL Dibuka dengan Heningkan Cipta dan Doa untuk Korban Tragedi Kanjuruhan