Taliban Cambuk Pengunjuk Rasa Wanita dengan Tongkat

Wanita Afghanistan sedang berunjuk rasa. Foto: net
Wanita Afghanistan sedang berunjuk rasa. Foto: net

Militan Taliban tidak pandang bulu dalam menghadapi siapa saja yang menentang mereka, termasuk wanita. Kemarin, sejumlah wanita turun ke jalanan di ibukota Kabul untuk menyuarakan hak mereka.


Seperti yang diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, para wanita yang berunjuk rasa meneriakkan, "Hidup para wanita Afghanistan".

Beberapa di antaranya juga memegang plakat yang menyatakan, "Tidak ada pemerintah yang dapat menyangkal kehadiran wanita".

Bahkan, ada wanita yang memegang plakat dengan gambar seorang polisi hamil yang terbunuh di Provinsi Ghor beberapa hari yang lalu.

Taliban telah membantah bahwa mereka terlibat dalam kematiannya. Namun hal itu tidak serta-merta diamini oleh warga.

Taliban tak segan cambuk dengan tongkat demi membubarkan para pengunjuk rasa wanita tersebut. Aksi unjuk rasa serupa telah dilakukan oleh sekelompok wanita sejak akhir pekan kemarin. 

Namun, aksi terbesar dilakukan pada Selasa, 7 September lalu. Militan Taliban juga menggunakan cambuk dan tongkat untuk menghadapi pengunjuk rasa.

Seorang wanita pada protes kemarin, mengatakan bahwa mereka hendak memperjuangkan hak mereka. "Kami telah berkumpul di sini untuk memprotes pengumuman pemerintah baru-baru ini di mana tidak ada perwakilan wanita dalam pemerintahan ini," ujarnya.

Dia mengatakan bahwa rekan-rekannya yang juga berunjuk rasa dihajar dengan cambuk atau tongkat oleh Taliban.

"Mereka menyuruh kami pergi ke rumah kami dan mengakui dan menerima Emirat. Mengapa kami harus menerima Emirat sementara tidak ada inklusi atau hak yang diberikan kepada kami?" kata dia.

Bahkan ada salah satu foto yang menunjukkan militan Taliban menodongkan senjata api ke pengunjuk rasa wanita. "Taliban belum berubah," kata pengunjuk rasa lainnya.