Salah satu kekhawatiran banyak warga Afghanistan akan kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan adalah pembatasan ketat atau larangan dalam banyak aspek kehidupan, salah satunya adalah musik.
- Jubir KPK Benarkan Kabar Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di Aceh
- Kebakaran Hanguskan Enam Rumah di Agara, Dua Orang Luka Bakar
- BMKG: Tiga Hari Kedepan Wilayah Aceh Dilanda Cuaca Ekstrem
Baca Juga
Kehawatiran itu pun kini tampak seperti mimpi buruk yang menjadi nyata. Seorang aktivis sosial dan komentator politik Inggris-Afghanistan Shabnam Nasimi membagikan sejumlah foto di Twitter pada awal pekan ini.
Dia mennyebutkan bahwa foto-foto itu menunjukkan militan Taliban yang merusak alat-alat musik di Institut Musik Nasional di mana banyak musisi belajar dan berlatih musik. Di antara mereka yang kerap berlatih di sana adalah kelompok orkestra wanita pertam di Afghanistan, yakni Zohra.
"Hari kematian musik di Afghanistan, bisakah anda bayangkan masyarakat tanpa musik?" kata Nashimi Seperti yang diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa, 7 September 2021.
Sejak merebut kembali kekuasaan di Afghanistan pertengahan Agustus lalu, Taliban sejauh ini berupaya keras untuk menunjukkan 'wajah" yang lebih ramah kepada dunia. Taliban bahkan berjanji bahwa mereka akan memperbolehkan kegiatan budaya selama sesuai dengan hukum Syariah yang mereka implementasikan.
- Kebakaran di Nagan Raya, 12 Ruko di Simpang Peut Habis Dilalap Api
- Bocah Tenggelam di Sungai Teupin Ulee Pata Meninggal Dunia, Satu Belum Ditemukan
- Green Peace: Banyak Masyarakat Aceh Terjerat Dalam Perbudakan