Taliban Wajibkan Wanita Memakai Burqa

Burqa biru yang ikonik pada rezim Taliban di Afghanistan jaman 1996-2001. Foto: Net.
Burqa biru yang ikonik pada rezim Taliban di Afghanistan jaman 1996-2001. Foto: Net.

Taliban mengikuti perintah pimpinan tertinggi Abdul Ghani Baradar. Abdul Ghani memutuskan wanita Afghanistan harus menutupi wajah mereka.


Jurubicara Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan Taliban, Hibatullah Akhundzada, mengatakan ayah seorang wanita atau kerabat laki-laki terdekat akan dikunjungi dan akhirnya dipenjara atau dipecat dari pekerjaan pemerintah jika wanita itu tidak menutupi wajahnya di luar rumah.

Wanita di sana harus menutup wajah yang ideal yaitu dengan burqa biru yang mencakup segalanya. Burqa biru itu pernah menjadi simbol global rezim garis keras Taliban sebelumnya dari tahun 1996 hingga 2001.

Seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kebanyakan wanita di Afghanistan mengenakan jilbab karena alasan agama. Tetapi banyak di daerah perkotaan seperti Kabul tidak menutupi wajah mereka.

Kelompok tersebut telah menghadapi tekanan balik yang kuat, yang dipimpin oleh pemerintah Barat tetapi bergabung dengan beberapa ulama dan negara-negara Islam.

Pada Maret, Taliban menutup SMP Perempuan yang beroperasi di pagi hari, salah satu yang dijanjikan akan dibuka kembali oleh Taliban saat mereka merebut Kabul pada Agustus 2021.

Hal itu menarik kemarahan komunitas internasional dan mendorong Amerika Serikat untuk membatalkan pertemuan yang direncanakan untuk meredakan krisis keuangan Afghanistan.

Taliban mengatakan, mereka telah berubah dari gaya era-2000 nya, dimana mereka melarang pendidikan anak perempuan atau perempuan meninggalkan rumah tanpa kerabat laki-laki dan perempuan diharuskan memakai penutup wajah.