Aksi unjuk rasa dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dihiasi dengan adanya aksi tandingan dari puluhan pemuda.
- Bus JRG Tabrakan dengan Panther di Bireuen, Ayah dan Anaknya Meninggal Dunia
- 98 Migran Tak Berdokumen Diseledupkan Dalam Truk Terkunci
- Seorang Wanita Nekat Lompat dari Kapal Tujuan Ulee Lheue-Sabang
Baca Juga
Berbeda dengan BEM SI yang meminta Novel Baswedan dan 55 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang gagal alih status aparatur sipil negara (ASN) tetap dimasukkan ke KPK, para peserta aksi ini justru mendukung adanya Novel cs diberhentikan dengan hormat.
Seperti diberitakan Kantor Politik RMOL. Massa itu tergabung dari Garda Penegak Pancasila menggelar unjuk rasa di area Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Aksi masa Garda Penegak Pancasila ini dilakukan di arah berseberangan dari ratusan massa dari mahasiswa.
Puluhan massa dari Garda Penegak Pancasila ini membawa berbagai atribut aksi. Mulai dari bendera Merah Putih maupun spanduk yang berisi mendukung keputusan KPK di era Firli Bahuri.
Spanduk tersebut terlihat bertuliskan "Pegawai KPK Yang Gak Lulus TWK, Harus Legowo. Jangan Lebay!!”.
Selain itu, juga terlihat spanduk yang bertuliskan "Bersihkan KPK dari Pegawai yang Tidak Berwawasan Kebangsaan"
Dari kedua massa ini, petugas kepolisian memberikan barikade tanpa memasang kawat berduri maupun barrier pembatas.
Hingga pukul 12.35 WIB, aksi unjuk rasa dari dua kelompok ini masih berjalan dengan kondusif.
- KPK Kalah Praperadilan Dua Kali, Firli Bahuri Hanya Bisa Prihatin
- Penanganan Perkara Firli Bahuri Harus Ada Kepastian Hukum
- Ajukan Praperadilan Kedua, Firli Bahuri Tunjuk Fahri Bachmid sebagai Kuasa Hukum