Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, menanggapi santai kritikan yang disampaikan Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) M. Rizal Falevi Kirani terkait polemik APBA Perubahan 2021.
- Pemerintah Aceh Disebut Tidak Memberikan Rekomendasi Pembangunan Kampus II USK, MTA: Itu Tidak Benar
Baca Juga
"Saran saya, jika pun membantah jangan keras-keras. Pertama, itu pro-kontra sesama dewan. Kedua, karena saya tidak pernah bicara keras. Haahaha," kata MTA, Jumat, 17 September 2021
Sebelumnya, Falevi Kirani meminta Jubir Pemerintah Aceh untuk tidak menyesatkan publik dengan menyampaikan pernyataan insentif tenaga kesehatan (nakes) terancam tidak bisa cair jika tidak ada APBA Perubahan.
"Tidak perlu kita sikapi, karena kita dari pihak Pemerintah Aceh tidak pernah menyatakan itu. Kami melihat itu lebih kepada pro-kontra sesama internal dewan," ujar MTA.
Jubir Muhammad MTA mengaku, hanya menyampaikan perkembangan dan prioritas APBA Perubahan menanggapi permintaan media. "Dan itu berpulang kepada dewan," katanya.
MTA juga meminta legislatif untuk tidak melibatkan pemerintah dalam konflik internal dewan. Sebaliknya, MTA menyarankan wakil rakyat agar duduk bermusyawarah mencari solusi.
"Jangan libatkan kita dalam konflik internal dewan, jika ada pro-kontra sesama duduklah bermusyawarah," kata dia.
Terkait mekanisme selain perubahan, kata Muhammad MTA, itu baru ranah Pemerintah Aceh. "Cuma selama ini kita kan menunggu respon dewan terkait perubahan, jadi jangan berkembang kemana-kemana," kata MTA.
- Tujuh Srikandi Berhasil Rebut Kursi DPR Aceh
- NasDem Kembali Rebut Kursi Pimpinan DPR Aceh, PKB Ukir Sejarah
- Nama-nama Petahana Tersingkir dari Kursi DPR Aceh