Teguh Santosa Ingatkan JMSI untuk Perangi Hoax dan Ujaran Kebencian

Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa. Foto: Repro
Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa. Foto: Repro

Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa, megingatkan media yang tergabung dalam lembanganya itu harus ikut berantas berita hoax serta ujaran kebencian. Sebab, belakangan ini makin marak.


“Tugas pengurus JMSI memastikan wartawan yang bekerja di perusahaan pers yang bergabung dengan JMSI memiliki kompetensi, niat baik, dan iktikad baik,” kata Teguh, saat mengukuhkan kepengurusan JMSI Jawa Barat periode 2020-2025 di Hotel Horison, Bandung, Jawa Barat, kemarin.

Kemudian, kata Teguh, tidak terpengaruh untuk ikut menyebarluaskan ujaran kebencian, tidak terpengaruh untuk menyebarkan kabar bohong. Karena semua hal itu merupakan masalah besar yang dihadapi.

Pekerjaan JMSI menjadi sedikit rumit, kata Teguh, karena publik sulit untuk memisahkan dan membedakan, mana informasi yang merupakan karya pers yang dikerjakan dengan kaidah jurnalistik yang ketat dan mana informasi yang bukan karya pers.

"Kenapa? Karena kedua jenis informasi ini hadir dari platform yang sama. Jadi ada dua hal besar yang menggunakan platform yang sama. Nah ini tugas kita untuk melakukan penyidikan," kata dia.

Selain itu, JMSI akan berupaya mencegah berita bohong, ujaran kebencian, dan lainnya layaknya KPK yang memiliki pencegahan korupsi. Selanjutnya, JMSI juga perlu melakukan pendidikan anti hoax karena di KPK ada pendidikan antikorupsi.

Kedua hal itu tentunya tidak hanya diperuntukan bagi orang yang memproduksi informasi. Melainkan, bagi kelompok masyarakat pembaca dan pengguna platform yang sekarang ini sangat dipengaruhi jalan pikirannya dengan informasi.

"Karena informasi sudah tidak berjarak dengan kita. Informasi itu, ya di kantong kita," ujar Teguh.

Teguh berharap semua pihak mempercayai kawan-kawan JMS. Karena para pengurus tentunya memiliki itikad baik sebagai dasar untuk mendirikan JMSI Jabar.

"Berkenanlah menjadi partner mereka, tetapi jangan takut untuk menyampaikan informasi yang tidak lengkap kepada JMSI Jabar. Misalkan ada (informasi) yang dikeluarkan dari anggota JMSI Jabar," kata dia.