Teguh Santosa Sebut Alasan AS Tinggalkan Afganistan Berbeda dengan Uni Soviet

Teguh Santosa. Foto: Irfan Habibi.
Teguh Santosa. Foto: Irfan Habibi.

Pengamat politik internasional, Teguh Santosa, mengatakan peperangan yang terjadi terhadap teroris di Afghanistan selama dua dekade akan berakhir.  Tentara Amerika Serikat akan keluar dari wilayah itu karena dianggap tuntas. 


“Perang Amerika terhadap terhadap teroris di Afghanistan telah mencapai puncak. Itu juga merupakan komitmen mereka untuk menarik pasukannya dari sana," kata Teguh dalam acara diskusi virtual RMOL World View 'Membaca Afghanistan di Tepi Amu Darya', Senin, 26 April 2021.

Menurut Teguh, kondisi tersebut akan berbeda dengan Uni Soviet yang dulunya juga keluar dari Afghanistan. Karena memiliki latar yang berbeda dengan Amerika. 

"Kalau Uni Soviet kan karena invasi, berbeda dengan Amerika yang didasari peristiwa 9/11 yakni untuk menghancurkan kelompok teroris Al Qaeda," kata Teguh.

Setelah ditinggalkan tentara Amerika, kata Teguh, Afghanistan masih membutuhkan berbagai proses untuk kembali menata kehidupan mereka. Selain itu, keberadaan kelompok-kelompok berkepentingan di Afghanistan juga mempengaruhinya. Seperti Taliban.

Teguh mengatakan kelompok Taliban tersebut belum tentu dapat menerima sistem demokrasi seperti yang di anut oleh Indonesia. Hal tersebut akan menjadi pusat perhatian yang menarik di Afghanistan. 

Salah satu mahasiswa Afghanistan,  Abdul Qadir, mengungkapkan bahwa kondisi di Afghanistan semakin membaik. Presiden Ashraf Ghani, kata dia, sangat cerdas dalam menyikapi berbagai situasi. Terutama dalam menjalin hubungan internasional.

Akan tetapi, kata Abdul, untuk sementara Afghanistan masih berharap tentara Amerika masih berada di sana. Hal itu untuk menjaga situasi damai.

"Karena tidak ada jaminan Taliban tidak akan menyerang saat militer Amerika sudah pergi," kata Abdul.