Dua warga Aceh kini sudah tiba dari Ukraina. Mereka ialah Muhammad Fata Aby Muntaha (24) warga Serba Jadi, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya dan Sandi Putra Kelana (27) warga Paya Bujok Seleumak, Kota Langsa.
- Sejak Dimulai Invasi Rusia, 13 Ribu Tentara Ukraina Tewas
- Hidup Makin Mencekam, Ini Kesaksian Empat Warga Indonesia di Ukraina
- Hari ke-30 Invasi: Lebih dari 200 Tentara Rusia Tewas
Baca Juga
Sandi sempat terjebak di Kota Chernivtsi saat terjadi invasi Rusia ke Ukraina. Dari tempat tinggal, mereka harus menempuh selama 6 jam menuju titik perjemputan oleh tim dari Pemerintah Indonesia, yaitu kota di Barat Ukraina.
“Kemudian karena ada jam malam. Saya harus menunggu sekitar 6 atau 7 jam dengan kondisi yang cukup ekstrim, tidak ada pemanas,” kata Sandi kepada Kantor Berita RMOLAceh, Jumat, 25 Maret 2022.
Sandi mengatakan, ketika sudah mencapai lokasi perjemputan di Barat Ukraina, tim Pemerintah Indonesia di sana menuntun perjalanan selanjutnya. “Kita menuju perbatasan Polandia dan sampai di Warsawa. Perjalanan nya sekitar dua sampai tiga hari,” sebut dia.
Sesampai di sana, kata Sandi, mereka harus menginap tujuh hingga delapan hari demi menunggu jemputan untuk pulang ke Jakarta. “Dari Warsawa kita transit di Dubai. Di Jakarta kita dikarantina, ini sampai ke Aceh, Alhamdulillah,” kata Alumni Universitas Syiah Kuala itu.
Sandi mengatakan perjalanan pulang dari Ukraina ke Aceh menghabiskan waktu selama dua minggu lebih. Semua ini, kata dia, berkat kerja keras tim dari Pemerintah Indonesia.
“Karena mereka tidak setengah hati, mereka benar-benar sepenuhnya dalam menyelamatkan warga Indonesia,” ujar Sandi.
Sandi berterima kasih kepada seluruh tim yang terlibat dalam menfasilitasi kepulangan mereka ke Tanah Air. Mungkin, kata dia, jika tidak difasilitasi dengan baik akan memiliki cerita yang berbeda.
Sementara Fata, tinggal di Kota Ivano-Frankivsk berbatasan dengan Polandia. Fata mengaku sudah enam bulan menetap di sana, mengajar di salah satu sekolah Islam di Ukraina.
“Perangnya tiba-tiba, tidak ada pemberitahuan dari pemerintah bahwasanya besok bakalan ada perang. Jadi subuh-subuh langsung ada serangan, masyarakat panik,” sebut dia.
Fata menyebutkan sekitar 3 juta penduduk Ukraina sudah pindah ke Polandia, Rumania, dan negara eropa laiinya. Sejak kepulangan, kata dia, invasi Rusia itu masih terjadi di Ukraina.
“Rusia fokusnya ke ibu Kota Kiev dan daerah Timur serta beberapa kota dekat di sana,” kata dia.
- Reza Saputra Dilantik jadi Kepala BPKA
- Pemerintah Aceh Pastikan akan Tetap Gelar Pawai Takbir Keliling Idul Fitri 1445 H
- Pj Gubernur Minta BPBD Se Aceh Aktifkan Posko Siaga Bencana Saat Libur Lebaran