Seleksi Dirut Bank Aceh Syariah Diduga Belum Sepenuhnya Terbuka

Ilustrasi. Foto: net.
Ilustrasi. Foto: net.

Pengamat Ekonomi dan politik Aceh, Taufiq A Rahim, mengatakan penjaringan Direktur Utama (Dirut) PT Bank Aceh Syariah (BAS) dianggap tidak seperti yang diinginkan rakyat Aceh. Seleksi orang nomor satu di bank itu diduga tidak sepenuhnya terbuka.


"Kelulusan mereka juga saya dengar melalui SMS. Ini artinya kan tidak transparan (terbuka), jadi kita sangat meragukan, meskipun itu bank milik Pemerintah Aceh bukan milik rakyat Aceh," kata Taufiq kepada Kantor Berita RMOLAceh, Senin, 21 November 2022.

Sebelumnya, pihak BAS mengumumkan enam dari 13 kandidat dirut yang mendaftar lolos seleksi verifikasi administrasi. Dari enam orang itu, empat diantaranya dari internal Bank Aceh, sedangkan dua lainnya pihak eksternal.

Menurut Taufiq, lolos verifikasi administrasi merupakan seleksi awal. Sementara pada saat rekrutmen, pihak BAS tidak mengumumkan nama-nama calon dirut yang ikut mendaftar. 

"Jadi empat dari internal ternyata keempat-empatnya lewat dan yang dua lagi dari eksternal juga tidak tahu namanya," ujar dia.

Dia menuturkan bahwa, pemegang saham dan pemegang saham pengendali Bank Aceh Syariah adalah para pejabat Pemerintah Aceh. Seperti Gubernur, Sekda, hingga Bupati/Wali Kota seluruh Aceh.

"Tapi yang jadi persoalan bagi kita adalah, uang rakyat Aceh banyak disimpan di situ," kata Taufiq.

Dia menjelaskan, disamping menyimpan uang rakyat Aceh, BAS juga menyimpan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA), gaji ASN dan PNS yang berada dibawah koordinasi Pemerintah Aceh yang harus membuka rekening disitu. Kemudian uang-uang proyek APBA juga di situ.

Selain itu, kata akademisi Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Aceh ini, BAS yang sudah puluhan tahun berdiri itu statusnya masih bank umum belum menjadi bank visa ataupun bank devisa.

"Jadi artinya kalau begini cara manajemen mengelola bank ini juga tidak membanggakan bagi kita," sebutnya.

Oleh karena itu, Taufiq berharap Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) agar independen dalam melakukan assessment terhadap keenam calon dirut Bank Aceh Syariah tersebut, seperti harapan rakyat Aceh.

"LPPI kita harap harus independenlah menjaring para calon dirut BAS ini. Kalau memang nggak lewat lagi yang sudah. Artinya kan yang malu lagi ya Pemerintah Aceh," ujar Taufiq.