Tiba di Turki, Tim Medis IDI Aceh Mulai Tangani Korban Gempa

Tim medis IDI Wilayah Aceh saat menanggani salah seorang korban gempa Turki. Foto: Ist untuk RMOLAceh.
Tim medis IDI Wilayah Aceh saat menanggani salah seorang korban gempa Turki. Foto: Ist untuk RMOLAceh.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Aceh mengirimkan tim medis untuk menangani korban gempa di Turki. Tim yang berangkat dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang pada Rabu, 15 Februari 2023 tersebut, tiba di Turki pada Kamis, 17 Februari 2023.


"Saat tiba di Turki kita langsung menuju daerah Adana melalui Istanbul, lalu bergerak ke wilayah Kahramanmaras," ujar Ketua IDI Aceh, dr Safrizal Rahman melalui sambungan telepon kepada Kantor Berita RMOLAceh, Senin 20 Februari 2023.

Menurut Safrizal, tim yang berjumlah enam orang tersebut tersebut terdiri dari tenaga medis berpengalaman dalam penanganan bencana. Mereka adalah, Tim medis yang diberangkatkan ke Turki itu diantaranya dr. Safrizal Rahman, Sp.OT (Ketua Tim); dr. Dedi Subrata, Sp. An; dr. Panji Anugerah; dr. M. Iqbal El Mubarak, dan Ns. Anjasmoro, S. Kep.

Tim medis IDI Aceh di Turki. Foto: Ist untuk RMOLAceh. 

"Selain tim medis ada juga penerjemah. Di Turki kita bermarkas di Adana dan tujuan akhir ke Kahramanmaras," ujar Safrizal Rahman.

Safrizal mengungkapkan, kedatangan tim medis IDI ini disambut baik oleh sejumlah pihak di Turki. Untuk sementara tim ini melakukan untuk penanganan medis berupa pelayanan kesehatan ringan bagi para korban.

"Kita akui bahwa Turki sangat baik dalam mengelola pengungsi sehingga rata-rata pasien sudah ditangani dengan baik jadi yang kita lakukan memberikan layanan bantuan pengobatan pasien yang terserang sakit ringan," ujar Safrizal.

Syafrizal mengatakan, IDI juga membawa sejumlah bantuan dari sumbangan warga Aceh untuk Turki berupa makanan. Selain memberikan bantuan, tim ini juga melakukan analisis kebutuhan para korban gempa.

"Insya Allah kita disini 10 hari, membawa bantuan dan melakukan analisis kebutuhan warga Turki," ujarnya.

Lebih lanjut Safrizal menjelaskan bahwa keberangkatan mereka didukung langsung oleh Rumah Amal Universitas Syiah Kuala (USK). Mereka juga sudah melakukan koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara untuk mempermudah proses penyaluran bantuan.

"Kita disini melakukan upaya membantu pengungsi korban gempa turki, sebagaimana kita tau turki banyak membantu kita, kita pergi ke turki untuk meringankan beban moral mereka," ujar Safrizal Rahman.