Tiga Kapal Pengungsi Rohingnya Terlihat di Perairan Pulo Rondo, Sabang

Tiga kapal etnis Rohingnya berada di kawasan Pulo Rondo. Foto: instagram @iskandaralfalaky.
Tiga kapal etnis Rohingnya berada di kawasan Pulo Rondo. Foto: instagram @iskandaralfalaky.

Tiga kapal yang diduga pengungsi Rohingya terdeteksi berada di perairan dekat Pulo Rondo, Aceh. Informasi tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Iskandar Usman Al-Farlaky.


"Tetapi saya belum cek informasi yang pasti apakah mereka sudah mendarat ke Sabang, nanti kita akan koordinasi lagi dengan lintas sektoral lainnya," kata Iskandar kepada Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu, 7 Januari 2022.

Keberadaan pengungsi Rohingya di wilayah Aceh menurut Iskandar, tidak mengejutkan lagi bagi semua pihak. Sebab dalam rapat koordinasi (rakor) dengan lintas sektor sering dibahas hal tersebut.

Menurut Iskandar, UNHCR sendiri sudah menginformasikan bahwa ada 16 kapal yang bergerak dari camp penampungan Bangladesh menuju kawasan perairan laut Andaman.

"Namun tiga kapal yang sudah mendarat di Aceh dan ini menyusun tiga lagi, jika informasi tersebut benar, berarti ada 10 kapal yang kita tidak tau di titik koordinat mana mereka berada di kawasan Samudera di atas perairan Aceh," ujar dia.

Selain itu, kata Iskandar, secara kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (HAM) boleh melakukan penampungan sementara bagi pengungsi Rohingya. Namun garda terdepan untuk penanganan pengungsi internasional adalah pemerintah pusat dalam hal ini Satuan tugas (satgas).

DPR Aceh menurut Iskandar, sudah mendorong satgas penanganan pengungsi luar negeri di Aceh segera l terbentuk. Selain itu seluruh kegiatan operasional satgas harus dipikirkan oleh pemerintah pusat.

"Jika dibebankan kepada pemerintah daerah baik itu kabupaten/kota maupun provinsi maka akan sangat kewalahan sekali," ujarnya.

Iskandar berharap apabila arus etnis Rohingnya ini terus berdatangan ke Aceh melalui Selat Andaman dan Samudera Hindia, maka dirinya meminta pemerintah menyediakan satu tempat khusus untuk tempat yang terisolasi dari penduduk Aceh.

"Apakah mereka nanti mau dibawa ke?Malaysia atau dibawa ke negara ketiga oleh pihak UNHCR itu, kita persilakan UNHCR dan IOM untuk menangani pengungsi," ujar Iskandar.