Timun Suri, Si Kuning Yang Lembut dan Menyegarkan

Penjual timun suri di Banda Aceh. Foto: RMOLAceh/Muhammad Fahmi.
Penjual timun suri di Banda Aceh. Foto: RMOLAceh/Muhammad Fahmi.

Membicarakan tentang Ramadan tidak lengkap tanpa sajian minuman segar untuk sajian berbuka puasa. Bermacan minuman segar pembangkit selera banyak dijual, seperti jus buah, es teler, es campur, air tebu atau bahkan es buah kelapa muda.


Minuman segar tersebut menjadi pilihan yang baik sebagai menu berbuka setelah sehari penuh berpuasa. minuman itu melengkapi sejumlah penganan yang disiapkan untuk berbuka puasa. 

Salah satu menu simpel dan mudah dibuat yakni es timun suri. Hanya perlu sebuah timun suri, sirup merah dan es batu. Timun suri atau dalam bahasa Aceh disebut timun phang, adalah salah satu timun khas Aceh yang hanya tersedia khusus dibulan puasa saja.

Buah dengan warna hijau dan kekuning-kuningan itu, serta bentuknya yang lonjong memiliki tekstur yang lembut mengandung banyak air, kaya akan rasa, dan penuh nutrisi. 

Selain santapan berbuka yang menyegarkan di waktu puasa, timun suri juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Dikutip dari HelloSehat.com beberapa manfaat yang mungkin bisa di dapatkan dari timun suri. Seperti:

1. Membantu mencukupi cairan tubuh

Ada beberapa alasan kenapa timun suri sangat populer di bulan Ramadan, yakni rasa timun suri yang menyegarkan dan lembut dapat memanjakan lidah ketika berbuka. Rasanya yang hambar mirip alpukat, cocok jika ditambahkan dengan sirup dan susu.

Di antara alasan tersebut, perlu diketahui bahwa timun suri kaya akan air. Selama bulan puasa, apabila tidak makan dan minum setidaknya 12 hingga 13 jam dalam sehari.

Dalam mode tersebut, tubuh tentu akan kehilangan banyak cairan. Nah, untuk mengganti cairan tubuh yang hilang ini, timun suri bisa jadi memenuhi asupannya.

2. Mencegah sekaligus mengatasi sembelit

Manfaat timun suri yang umumnya banyak diketahui adalah dapat mencegah dan mengatasi sembelit. Sama seperti buah lainnya, timun suri mengandung serat. 

Setiap hari, setidaknya perlu mendapatkan serat sekitar 20 hingga 30 gram. Nah, kebutuhan serat ini bisa dipenuhi dengan mengonsumsi timun suri.

Serat yang terkandung dari mentimun suri dibantu dengan konsumsi air putih yang mencukupi akan membuat feses jadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan dari tubuh. Tentu akan terhindar dari sembelit.

Jika pada saat itu sedang sembelit, konsumsi buah dan air yang ditingkat bisa membantu mengatasi gejalanya. Konsumsi serat juga bisa membantu perut kenyang lebih lama, sehingga cocok untuk orang yang sedang menjalani diet untuk menurunkan berat badan.

3. Menurunkan risiko berbagai penyakit

Timun suri mengandung vitamin C yang bertindak sebagai antioksidan. Bahan aktif pada timun suri ini memberi manfaat perlindungan yang melimpah. 

Antioksidan yang terkandung pada jenis vitamin ini dapat melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas. Molekul berbahaya ini dihasilkan tubuh ketika memecah zat gizi makanan, paparan sinar matahari, atau asap rokok. Paparan radikal bebas pada tubuh bisa menimbulkan peradangan yang dapat meningkatkan risiko banyak penyakit, seperti kanker usus, flu atau pilek, penyakit jantung, dan gangguan pada mata.

Bila asupan vitamin C setiap hari terpenuhi lewat timun suri dan buah lainnya, risiko penyakit tersebut dapat menurun. Menurut angka kecukupan gizi, wanita usia 19 sampai 80 tahun membutuhkan 75 mg vitamin C per harinya. Sementara pria dengan usia yang sama membutuhkan sekitar 90 mg vitamin C per harinya.

4. Menyehatkan tulang

Manfaat timun suri yang satu ini mungkin jarang diketahui. Kebanyakan mengira bahwa manfaatnya hanya didapat dari susu dan produk susu. Memang, tulang akan tetap sehat jika konsumsi vitamin D tercukupi. 

Namun, nutrisi yang dibutuhkan tidak hanya itu saja. Tulang juga membutuhkan mineral lain, seperti kalsium, fosfor, dan zat besi. Nah, nutrisi tersebut bisa didapat dari timun suri.

5. Menurunkan risiko anemia

Satu lagi kandungan nutrisi timun suri yang memberi manfaat dalam pencegahan anemia, yakni zat besi. Sekitar 70% zat besi ditemukan di dalam sel darah merah yang disebut hemoglobin, dan di dalam sel otot yang disebut dengan mioglobin.

Hemoglobin sangat penting untuk mengantar oksigen dalam darah dari paru-paru ke jaringan. Sementara mioglobin, dapat menerima, menyimpan, mengangkut, sekaligus melepaskan oksigen yang terikat oleh hemoglobin.

Bila kadar zat besi dalam tubuh rendah, kondisi ini bisa berujung dengan anemia. Nah, timun suri yang kaya zat besi ini secara tidak langsung dapat membantu menurunkan risiko anemia.

Adapun di Aceh, buah dari tanaman menjalar ini biasa disebut buah timun wah atau mekar. Timun suri ini hanya dipanen ketika bulan Ramadan karena tidak ada peminat buah ini selain di bulan puasa.

Musadir, pedagang timun suri di Jalan T Panglima Nyak Makam, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, mengatakan buah timun suri tersebut dirinya panenkan dari tempat asalnya di Nagan Raya dan sengaja dibawa ke Banda Aceh untuk dijual.

“Di bulan puasa untuk peminatnya Alhamdulillah ramai, dalam sehari bisa laku 30 sampai 50 buah,” kata Musadir kepada Kantor Berita RMOLAceh, Selasa, 12 April 2022.

Musadir mengatakan, untuk satu buah timun suri dirinya jual hanya Rp 5-20 ribu. Hal itupun tergantung ukuran bagi peminat pembeli.

Dari penjualan tersebut, kata Musadir, dirinya memperoleh omset bisa mencapai Rp 300-500 ribu perharinya. “Biasanya itu paling laris yang ukurannya besar, itu ramai orang pilih,” kata Musadir.

Timun suri tersebut juga ada dua varian, ada yang dibalut dengan pelepah pisang, dan juga tidak dipakainya, itupun punya keunggulannya. Apabila yang dipakai pelepah pisang, hal itu agar timun suri tersebut tetap terjaga suhu, tidak mudah pecah, dan tidak beselemak saat terbelah.

“Karena timun suri ini lembut, jadi kalau tidak dipakai pelepah pisang akan mudah pecah dan berhamburan. Tapi itu untuk rasanya mungkin sedikit keasaman, berbeda dengan yang tidak dipakai pelepah pisang itu tetap terasa manis tapi mudah pecah dan kering,” kata Musadir.