Tingkatkan Kualitas SDM SMK, Disdik Aceh Gandeng Jissho Foundation 

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Alhudri di sela-sela penandatanganan kerja sama dengan Jissho Fondation. Foto: dok disdik.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh Alhudri di sela-sela penandatanganan kerja sama dengan Jissho Fondation. Foto: dok disdik.

Dinas Pendidikan Aceh menandatangani naskah kesepahaman kerja sama dengan Jissho Foundation. Ini adalah kerja sama untuk pengembangan kualitas pelajar sekolah menengah kejuruan di seluruh Aceh.


Nota kesepahaman itu ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Aceh Alhudri dan Ketua Jissho Foundation Rismaja Putra, kemarin. Penandatanganan ini turut disaksikan anggota Komisi X DPR RI Illiza Sa'duddin Djamal, Kabid Pembinaan SMK Azizah, Kacab Disdik Wilayah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar Lila Rosnilawati, Kepala UPTD Balai Tekkomdik Aceh T Fariyal, Kepala UPTD PTKK Ardiansyah, Koordinator Pengawas Marwandi, para pengawas dan Kepala SMK se- Banda Aceh dan Aceh Besar. 

Alhudri mengatakan lewat nota kesepahaman ini, pihak Jissho Foundation akan melatih kemampuan berbahasa jepang dan teknis keterampilan siswa SMK sesuai kebutuhan dunia industri dan dunia usaha secara nasional, dan khususnya ke Jepang. 

“Tanggung jawab moral kita semua agar banyak lulusan SMK di Aceh yang akan memiliki kemampuan untuk bekerja di dunia industri dan dunia kerja, baik lokal, nasional maupun internasional,” kata Alhudri dalam keterangan tertulis. 

Alhudri menyebutkan ruang lingkup kerja sama ini meliputi mendesain kurikulum bersama sesuai dengan kompetensi keahlian, mengirimkan instruktur sebagai guru tamu pada SMK, serta menyediakan fasilitas tempat magang siswa dan guru yang relevan dengan kebutuhan IDUKA. 

“Pada tahap awal ini kami meminta kepada Jissho Foundation agar dapat merekrut seribu lima ratus lulusan SMK Aceh untuk dipersiapkan dan dilatih untuk dikirimkan bekerja ke Jepang, dari target awal seribu siswa,” harapnya.

Sementara Direktur Jissho Foundation, Rismaja Putra SS, MM menjelaskan pihaknya pada tahun ini akan merekrut sebanyak tujuh ribu lulusan SMK di seluruh Indonesia untuk bekerja di Jepang. Jumlah itu berlaku secara nasional, namun dengan adanya kerjasama ini, maka Aceh akan diberikan kuota secara khusus.

Tahun ini, Pemerintah Jepang membuka lebar lapangan kerja bagi warga asing termasuk Indonesia. Kesempatan ini sangat bagus bagi lulusan SMK di Aceh. Di samping mendapat pengalaman kerja di negara maju, mereka juga akan mendapatkan gaji standar Jepang, yaitu untuk tahap awal Rp 25 juta sampai Rp 30 juta per bulan.

Rismaja mengatakan kuota tenaga kerja tidak ada pembatasan.  Yang menentukan adalah kemampuan mereka harus sesuai standar bekerja di Jepang. Ada 14 bidang kerja bagi orang asing di Jepang. Di antaranya teknik industri, teknik mesin, teknik sipil, bidang teknologi informasi (TI), pertanian dan perkapalan. 

Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman langsung antara Ketua Jissho Foundation, Rismaja Putra SS, MM, dengan delapan kepala SMK yang ada di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Antara lain dengan SMKN 1 Banda Aceh, SMKN 2 Banda Aceh, SMKN 3 Banda Aceh, SMKN 5 Telkom Banda Aceh, SMKN Penerbangan Aceh, SMK Farmasi Cut Meutia, SMK Muhammadiyah, dan SMKN 1 Lhoknga.