Uji Nyali

Ilustrasi. Foto: net
Ilustrasi. Foto: net

DIPERLUKAN sarana untuk memastikan para operator webinar bisa bertugas dengan baik. Di Jagaters Studio, mereka harus lulus sebagai operator kursus kuliner online di Sekolah Wirausaha.

Semua operator webinar Jagaters Studio pernah bertugas di sini: Cooking Studio di rumah Bu Fatmah Bahalwan.

Para operator itu memang berangkat dari mahasiswa magang. Latar belakang pendidikan mereka bermacam-macam. Memang ada yang kuliah di broadcasting. Tapi ada juga yang kuliah di fakultas olahraga.

Empat tahun lalu, yang dari broadcasting maupun olahraga sama-sama tidak paham bagaimana teknik produksi webinar menggunakan Zoom. Aplikasi Zoom saja mereka baru dengar.

Maka saya mengasumsikan: Semua mahasiswa itu sama-sama start dari nol. Semua harus melalui tahap awal: Menjadi helper operator yang senior. Begitulah proses belajarnya. Alamiah. Tidak ada kelas khusus.

Sambil bekerja mereka belajar membedakan kabel SDI dengan BNC, mengetahui mengapa video dari kamera broadcast tidak bisa dibaca komputer sampai cara memanfaatkan fungsi grafis pada wirecast dan menggunakan bonding encoder untuk mengakses data.

Tidak ada lembaga kursus yang menyediakan paket pendidikan operator webinar saat itu. Semua harus disiapkan sendiri.

Sekarang sudah banyak lembaga yang menawarkan program pelatihan operator webinar. Tetapi masih terbatas cara mengoperasikan aplikasi video conference dan aplikasi virtual camera. Setting hardware dan integrasi hardware dengan software harus dipelajari sendiri.

Tanpa disadari model pendidikan ala Jagaters Studio memberikan nilai plus kepada para peserta magang. Mereka bisa mengoperasikan aplikasi, bisa setting hardware, bisa menintegrasikan hardware dengan software dan mendapat honor sebagai helper kalau ada order acara.

Tidak terasa sudah tiga tahun cooking class ini berjalan. Sudah empat generasi mahasiswa magang yang lulus dari sini.

Sekarang masuk generasi kelima. Bu Fatmah masih menjadi guru kuliner satu-satunya. Saya belum berhasil mengajak ahli kuliner lain untuk memasuki industri kursus ala milenial. Entah tahun 2022.

| Penulis adalah wartawan senior