UNHCR Puji Kepedulian Sejumlah Pihak di Aceh Terhadap Pengungsi Rohingya

Pengungsi Rohingnya yang terdampar di pesisir pantai Benteng Indra Patra, Gampong Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar beberapa waktu lalu. Foto: Fauzan/RMOLAceh.
Pengungsi Rohingnya yang terdampar di pesisir pantai Benteng Indra Patra, Gampong Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar beberapa waktu lalu. Foto: Fauzan/RMOLAceh.

Kepala Perwakilan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Indonesia Ann Maymann memuji kepedulian dan dukungan Pemerintah Indonesia, pemerintah daerah dan masyarakat Aceh terhadap pengungsi Rohingya. Saat ini menurutnya semua pihak harus berbagi tanggungjawab untuk membantu.


"Kebutuhan para pengungsi sangat besar dan penting bagi kita untuk bekerja sama dalam semangat berbagi tanggung jawab untuk membantu mereka," kata Ann Maymann kepada Kantor Berita RMOLAceh, Jumat, 17 Februari 2023.

Menurut Ann Maymann, berpedoman pada Peraturan Presiden nomor 125 tentang penanganan pengungsi, UNHCR bekerja sama dan berkoordinasi dengan pihak berwenang, para mitra, LSM dan aktor kemanusiaan di lapangan. Kerjasama tersebut untuk memastikan para pengungsi memperoleh perlindungan dan kebutuhan dasar terpenuhi.

"Kami siap mendukung pemerintah Indonesia dalam memberikan perlindungan kepada para pengungsi, selama mereka tinggal di negara ini," ujar Ann.

Selain memenuhi kebutuhan dasar dan darurat, UNHCR menurut Ann juga melakukan registrasi seluruh pengungsi Rohingya dan memverifikasi status mereka. Hal tersebut penting dilakukan karena banyak dari mereka yang sebelumnya telah terdaftar sebagai pengungsi pada kantor UNHCR di Bangladesh. 

Sebelumnya diberitakan, Yayasan Geutanyoe menyebutkan bahwa sampai saat ini ada 309 orang pengungsi etnis Rohingya yang menempati UPTD Rumoh Seujahtera Beujroh Meukarya (RSBM) Dinas Sosial (Dinsos) Aceh, Ladong, Aceh Besar. Angka tersebut sudah termasuk 69 orang yang baru mendarat di  pesisir pantai Gampong Ujong Keupula, Kemukiman Lampanah, Kecamatan Seulimeum.

"Saat ini mereka membutuhkan uluran tangan warga kita," kata Koordinator kemanusiaan Yayasan Geutanyoe, Nasruddin kepada Kantor Berita RMOLAceh, Jum’at 17 Februari 2023.

Nasruddin mengatakan, dalam kelompok pengungsi tersebut, terdapat sepuluh bayi beserta ibu menyusui dan sebelas anak usia tiga tahun keatas. Kelompok ini sangat rentan dan harus segera mendapat perlindungan dan penanganan cepat.

Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan oleh pengungsi yaitu pakaian, sarung, selimut alas tidur, susu bayi, susu ibu hamil, pakaian dalam dan alat kesehatan lainnya seperti sabun mandi. Sementara untuk makan, air bersih, air minum  telah ditangani oleh Lembaga kemanusiaan yang bekerja untuk pengungsi di Indonesia.

"Tentu untuk mengurusi kebutuhan pengungsi tersebut tidaklah mudah maka perlu adanya kerja sama semua pihak," kata Nasruddin.

Saat ini Yayasan Geutanyoe bersama lembaga lain akan fokus membantu pemerintah untuk dapat melayani pengungsi tersebut selama berada di Indonesia. Yayasan Geutanyoe juga mengapresiasi Pemerintah Aceh Besar dan aparat penegak hukum yang telah mengambil langkah cepat memberikan tempat penampungan pengungsi di Ladong.