United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Indonesia, memastikan 144 orang pengungsi etnis Rohingya, yang terdampar di Gampong Alue Buya Pasie, Kecamatan Jangka, Bireuen, mendapatkan penanganan medis yang baik.
- Tiga Terdakwa Kasus Penyelundupan Rohingya Jalani Sidang Dakwaan
- Kapolresta dan Kasat Reskrim Banda Aceh Bahas Penanganan Pengungsi Rohingya di Thailand
- Pengungsi Rohingya di BMA Kabur, UNHCR: Ingin Bersatu dengan Keluarga
Baca Juga
Communication Associate UNHCR Indonesia, Dwi Anisa Prafitria, mengatakan perawatan medis yang diberikan mulai dari tes Covid-19 hingga pemeriksaan kesehatan lainnya bagi pengungsi tersebut.
"Prioritas kami saat ini adalah kesehatan orang-orang yang mayoritas diduga adalah pengungsi Rohingya yang baru mendarat kemarin," kata Dwi Anisa Prafitria kepada Kantor Berita RMOLAceh, Senin, 7 Maret 2022.
Dwi Anisa mengatakan saat ini pihak UNHCR sudah berada di lokasi pengungsi Rohingya dan berkoordinasi dengan pihak otoritas setempat serta mitra kerja organisasi kemanusiaan lainnya.
Dwi mengatakan imigran Rohingya ini bakal menjalani serangkaian tes virus Corona sembari menanti keputusan lebih lanjut dari pemerintah setempat dalam menangani keberadaan mereka.
Setelah karantina, kata Dwi Anisa, UNHCR menjalankan registrasi dan melanjutkan koordinasi dengan pihak otoritas setempat serta mitra kerja untuk memberikan perlindungan dan bantuan bagi mereka.
Hingga saat ini, kata Dwi, belum diputuskan rencana pemindahan mereka dari Bireuen. Dwi memastikan para pengungsi ini berasal dari Bangladesh atau mengungsi ke Bangladesh selama beberapa tahun.
"Sehingga mereka sudah terdaftar sebagai pengungsi oleh kantor UNHCR Bangladesh," kata Dwi.
- UNHCR: Kapal Terbalik di Aceh Barat Angkut 151 Pengungsi Rohingnya
- Tiga Terdakwa Kasus Penyelundupan Rohingya Jalani Sidang Dakwaan
- Pemindahan Pengungsi Rohingya dari BMA Menunggu Kebijakan Pemerintah