USK Lantik Empat Profesor Baru

Pengukuhan empat profesor di Universitas Syiah Kuala. Foto: ist.
Pengukuhan empat profesor di Universitas Syiah Kuala. Foto: ist.

Universitas Syiah Kuala mengukuhkan empat profesor. Mereka dilantik dalam Sidang Senat Terbuka yang dipimpin oleh Ketua Senat Profesor Abubakar MS yang dilaksanakan secara daring dan luring dari Gedung AAC Dayan Dawood.  


Mereka yang dikukuhkan adalah Profesor T Zulham, Profesor Nasrullah Idris, Profesor Syahiddin D.S, dan dan Profesor Ashfa. Tahun ini, USK mengukuhkan 11 guru besar, termasuk 4 orang yang dikukuhkan hari ini.

"Ini menunjukkan upaya yang kita jalankan untuk mempercepat pertumbuhan jumlah profesor di Universitas Syiah Kuala, telah terlihat hasilnya," kata Rektor USK Profesor Samsul Rizal, Selasa, 6 April 2021. 

Samsul mengatakan penambahan jumlah profesor di USK cukup menggembirakan. Namun USK juga kehilangan beberapa profesor, baik karena purna tugas ataupun meninggal dunia. Oleh karena itu, kata Samsul, saat ini USK hanya memiliki 88 profesor yang tersebar di hampir seluruh fakultas. 

Jumlah tersebut masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan jumlah total dosen yang ada di USK yang mencapai 1.579. Samsul menilai kepakaran empat profesor ini sangat berguna bagi peradaban manusia. 

Dia menyebut penelitian Zulham, yang fokus berkontribusi di bidang sosial di bidang sumber daya manusia, terkait pekerja anak (child labor) di Aceh. Berdasarkan data, sebanyak 27.061 jiwa atau 3,37 persen penduduk Aceh berusia 10-17 tahun adalah pekerja atau disebut sebagai pekerja anak.   

Risetnya memberikan gambaran bahwa terdapat korelasi yang sangat erat antara pekerja anak dengan pendidikan, status kepala RT, tempat tinggal, jenis kelamin, orang tua tunggal perempuan, dan umur mereka. 

Zulham juga menemukan bahwa kemiskinan adalah salah satu masalah utama yang memengaruhi keputusan anak untuk bekerja. Samsul menyebtu penelitian Zulham ini menjadi masukan penting bagi pembuat kebijakan. Khususnya untuk meningkatkan upaya, agar semua anak-anak dapat mengecap pendidikan dasar dan menengah hingga tuntas. 

Sementara Nasrullah yang berkontribusi di bidang saintek melalui keseriusannya dalam penelitian laser. Nasrullah mengembangkan beberapa konsep baru untuk menjelaskan proses dalam formasi plasma seperti efek ketidakcocokan, efek subtarget, dan mengembangkan beberapa aplikasi khas LIBS.   

"Kajian Profesor Nasrullah akan sangat bermanfaat bagi dunia sains dan teknologi modern mengingat aplikasi LIBS akan semakin luas digunakan pada jenis-jenis sampel baru dalam berbagai bidang baru," ungkap Samsul. 

Sementara Syahiddin melakukan pengembangan ilmu di bidang teknik kimia. Penelitiannya terkait teknologi proses. Samsul mengatakan penelitian itu akan sangat berguna untuk memecahkan berbagai permasalahan, terutama dalam pemanfaatan limbah pertanian oleh para peternak lokal. 

Samsul mengatakan harga pakan ternak selama ini cenderung meningkat. Peternak sempat memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan yang tersedia secara murah, namun hal tersebut menghasilkan daging yang berkualitas kurang baik. Akhirnya, limbah pertanian menjadi kurang diminati sebagai pakan ternak alternatif karena nilai nutrisinya yang kurang memadai.   

Penelitian Syahiddin ini dinilai Samsul dapat mengubah limbah pertanian menjadi pakan ternak yang mengandung nutrisi dan berkualitas. Sementara Ashfa, yang berkiprah di bidang perencanaan wilayah dan kota, menemukan pemodelan wilayah dan kota yang ideal untuk menghasilkan perencanaan yang spasial dan berkelanjutan. 

Beberapa kajiannya, kata Samsul, menekankan urgensi memperkuat perlindungan terhadap kawasan lindung dan ruang hijau wilayah dan kota. Skenario perencanaan yang mempertimbangkan isu-isu lingkungan seperti ini, kata Samsul, dapat digunakan dalam menyusun atau merevisi rencana tata ruang wilayah dan kota. 

“Sehingga kita bisa menghasilkan rencana tata ruang berkelanjutan dan implementatif," kata Samsul. 

Sebagai institusi, USK mendukung penuh semua gagasan positif dari keempat profesor ini. Untuk itulah, Samsul bersyukur USK dapat melahirkan profesor dalam jumlah banyak dan berkualitas. Dia berharap, atas izin Allah, sebelum tutup 2021, USK akan memiliki 100 lebih guru besar.