Vaksinasi untuk Lansia di Aceh Masih Rendah

Ilustrasi. Foto: net.
Ilustrasi. Foto: net.

Koordinator vaksinasi massal Pemerintah Aceh yang juga Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh, Iman Murahman menyebutkan, capaian vaksinasi untuk lansia di Aceh masih rendah. Angkanya masih berada du bawah bawah 80 persen.  


“Ada beberapa kabupaten atau kota yang capaian nya masih di bawah 80 persen. Diantaranya, Aceh Utara 75 persen dan Bireuen 78 persen yang lain sudah 80 persen,” kata Iman Murahman, di Banda Aceh, Sabtu, 23 Juli 2022.

Capaian vaksinasi lansia di Aceh, kata dia, dosis pertama sudah mencapai 91 persen dan untuk dosis kedua sudah mencapai 70 persen. Sementara capaian dosis ketiga masih 16 persen.

“Mudah mudahan untuk capaian vaksinasi lansia nantinya meningkat,” ujar dia.

Iman menyebutkan, vaksinasi lansia hanya ada di pukesmas-pukesmas. Sedangkan untuk pos-pos vaksinasi di Aceh tak ada lagi.

“Kalau di Banda Aceh, hanya tinggal di Meseum Aceh saja. Kalau di daerah lain hanya di pos-pos pelayanan vaksinasi oleh polres saja yang masih aktif,” sebut Iman.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menerbitkan ketentuan baru terkait pemberian vaksinasi booster terutama bagi kelompok lansia (berusia diatas 60 tahun).

Jika sebelumnya vaksinasi booster diberikan minimal enam bulan setelah penyuntikan dosis kedua, kini interval waktunya lebih cepat, penyuntikan dosis lanjutan bagi lansia bisa diberikan minimal tiga bulan setelah menerima vaksinasi dosis lengkap.

Aturan baru ini tertuang dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor SR.02.06/II/ 1123 /2022 tentang Penyesuaian Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster) bagi Lansia.

SE ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Nomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster) tanggal 12 Januari 2022 serta rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional No ITAGI/SR/5/2022 yang dikeluarkan pada tanggal 21 Februari 2022.

Adapun kombinasi regimen vaksin yang digunakan untuk vaksinasi booster lansia bisa secara homolog dan heterolog dengan menyesuaikan ketersediaan vaksin di masing-masing daerah.

Pada prinsipnya seluruh jenis vaksin yang telah mendapatkan EUA dari BPOM serta rekomendasi dari ITAGI bisa digunakan untuk percepatan vaksinasi booster lansia.

Namun, karena vaksin Sinovac jumlahnya terbatas dan diperuntukkan bagi sasaran anak usia 6-11 tahun, maka untuk booster ini dapat menggunakan vaksin selain Sinovac.

Untuk itu, pihaknya mendorong daerah yang cakupan vaksinasinya belum sesuai dengan target kekebalan kelompok yakni minimal 70 persen dari populasi agar terus digencarkan.