Vas Bunga Ikonik untuk Kadisdik Aceh

M. Rikal Qamara saat memberi vas bunga kepada Kadisdik Aceh, Alhudri. Foto: ist.
M. Rikal Qamara saat memberi vas bunga kepada Kadisdik Aceh, Alhudri. Foto: ist.

RAUT wajah Alhudri semula terlihat serius seketika berubah haru. Sebuah vas bunga ikonik yang terbuat dari bahan bekas dijulurkan kepadanya oleh M. Rikal Qamara, siswa berkebutuhan khusus dari Sekolah Luar Biasa (SLB)-B YPAC Banda Aceh.


“Ini untuk bapak nak, terimakasih ya!” kata Kepala Dinas Pendidikan Aceh itu sambil menggerakkan tangannya sebagai bahasa isyarat yang dia pahami. Seketika Rikal Qamara membalas dengan senyum bahagia.

Pagi itu, Jumat 25 Februari 2023, Alhudri baru saja selesai menggelar penyerahan bantuan dari keluarga besar Dinas Pendidikan Aceh untuk korban gempa Turki kepada Kepala Pelaksana BPBA di Aula Dinas Pendidikan Aceh. Kegiatan ini turut diikuti oleh sejumlah kepala SMA, SMK, dan SLB di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar.

 Rikal Qamara turut hadir bersama pelajar berkebutuhan khusus lainnya, Sarah Maulina Putri. Keduanya dibawa serta oleh Kepala SLB-B YPAC Kota Banda Aceh, Heni Ekawati untuk bertemu Alhudri.

Hal ini untuk menambah motivasi karena pada  perlombaan tingkat SMA yang berlangsung di SMA 13 Banda Aceh beberapa waktu lalu keduanya berhasil meraih juara pertama. 

Kepala SLB-B YPAC Kota Banda Aceh, Heni Ekawati, langsung memperkenalkan kedua siswanya ke Alhudri yang saat itu sedang bersama  Dekan FKIP Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Syamsurizal.

Alhudri yang tertegun dengan kedua “Anak Emas” ini mengaku terharu atas prestasi yang diperoleh. Menurutnya, Vas bunga ini cukup bagus dan ikonik serta bernilai ekonomis jika mau dikembangkan. 

Hal seperti ini menurut Alhudri patut dijadikan teladan bahwa keterbatasan tidak menjadi penghalang dalam  mengukir prestasi. 

“Saya berharap kedepan lomba hasil karya antar siswa terus dilakukan, karena dengan adanya lomba karya seni, siswa dapat termotivasi untuk lebih giat dalam menghasilkan berbagai karya seninya,” kata Alhudri. 

Adapun Heni Ekawati menuturkan, bahwa kedua siswanya itu mendapat juara pertama pada ajang lomba karya siswa tingkat SMA se Kota Banda Aceh yang dilaksanakan di SMAN 13 Banda Aceh beberapa waktu yang lalu.

Dia menjelaskan, walaupun mereka bersaing dengan siswa-siswi sekolah reguler lainnya, namun mereka mampu meraih juara satu, meski penuh dengan keterbatasan dan hambatan.

Dalam pertemuan itu, M. Rikal Qamara turut menyampaikan  puisi di hadapan Alhudri dan Syamsurizal yang juga turut disaksikan oleh sejumlah pejabat Eselon III Dinas Pendidikan Aceh.

Dengan suara terbata-bata, M. Rikal menyampaikan bait-bait puisinya, “Meskipun aku berbeda tapi aku yakin aku juga bisa, masa depan ku menunggu di sana dan aku juga bisa berkarya,” ujar Heni menjelaskan isi dari puisi yang dibacakan  “anak emasnya”.

Rikal disampaikan Heni juga memiliki keinginan untuk dapat melanjutkan kuliah di USK. Hal itu diamini oleh Kadisdik Aceh dan Syamsurizal selaku Dekan FKIP  yang disertai tepuk tangan sejumlah hadirin.

Sementara itu, Syamsurizal mengaku terharu melihat M. Rikal yang memiliki keterbatasan tapi juga bisa berprestasi.

“Ternyata mereka juga bisa menghasilkan karya seni yang bagus dan tak jauh beda dengan anak-anak lainnya, bahkan mereka bisa mengalahkan siswa-siswi yang ada di sekolah reguler dengan bukti dapat meraih juara satu,” kata Syamsurizal.