Vetiver, di Tepi Danau di Tengah Hujan

Pose bersama Iluni dan Yayasan Kita Jaga.
Pose bersama Iluni dan Yayasan Kita Jaga.

Selembar undangan untuk menghadiri peringatan Hari Bumi, yang digelar oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Kita Jaga, tidak sekadar mengingatkan tentang lokasi dan waktu kegiatan. Panitia juga memberikan catatan agar undangan mempersiapkan sepatu kets, jas hujan, atau payung. Berjaga-jaga jika hujan turun. 


Tepat pukul 14.00, acara digelar dan hujan turun, rintik-rintik. Pada acara yang digelar di Annex Balairung Universitas Indonesia, Jumat, 22 April 2022, berkumpul sejumlah pecinta lingkungan. Di antara mereka terlihat sosok Ketua Iluni 2019 – 2022, Andre Rahadian; dan Ketua Umum PPAD yang juga Pembina Yayasan Kita Jaga Alam (KJA), Letjen TNI Purn Doni Monardo.

"Kami memberi dukungan 5.000 tanaman vetiver untuk ditanam di sekitar kawasan danau UI," ujar Egy Massadiah, Ketua KJA, Sabtu, 23 April 2022.

Vetiver bukan bukan tanaman asing. Tanaman ini dikenal juga dengan nama akar wangi. Bentuknya mirip seikat ilalang dengan akar rimbun. Vetiver dapat bertahan hidup menghadapi logam berat dan kandungan garam. Akar vetiver mampu menembus tanah hingga kedalaman 4 meter dan mengikat partikel tanah. 

Hujan semakin deras saat seremoni berlangsung. Hingga tiba waktu menanam vetiver, hujan tidak juga reda. Doni Monardo, Andre Rahadian, dan para undangan, memutuskan untuk menerobos hujan. Di antara para penamam pohon, selain Doni dan Andre, adalah Kepala Abdurrahman Wahid Center for Peace and Humanities Universitas Indonesia (AWCPH UI), Ahmad Syafiq; Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi dan Sumber Daya Alam BNPB RI, Andi Eviana; mantan Sestama dan Deputi BNPB, Dody Ruswandi; dan Indri L Juwono, Ketua Community Development Center Iluni.

Andre Rahadian mengatakan kampus UI memiliki enam situ dengan luas bervariasi. Yang terkecil seluas 22 meter persegi dan terbesar seluas 72.000 meter persegi. Situ-situ itu merupakan sodetan Sungai Ciliwung yang berfungsi sebagai daerah resapan air.

Selain itu, UI juga memiliki 90 hektare hutan kota dengan 186 jenis pohon. Saat Doni Monardo menjabat sebagai Wadanjen Kopassus, pada 2011-2012, dia menanami 10.000 di kampus itu. “Jadi, hari ini adalah yang kedua, Iluni atau institusi UI bekerjasama dengan Bapak Doni Monardo.”

Acmad Syafiq, mewakili Civitas Akademika UI, mengatakan kegiatan tersebut sejalan dengan UI GreenMetric World University Ranking, yang merupakan inisiatif UI sejak 2010. Ini adalah bagian dari upaya meningkatkan posisi UI di tingkat internasional. GreenMetric adalah cermin kampus peduli kepada lingkungan.

Doni Monardo, yang berbicara pada kesempatan berikutnya, mengatakan menanam vetiver di Hari Bumi menjadi sangat bermakna. Dia juga mengingatkan bahwa Iluni, sebagai komunitas well-educated, harus berperan lebih aktif dalam membangun narasi pentingnya merawat bumi. 

“Hari ini, kita, warga bumi di belahan dunia mana pun, harus melakukan kontemplasi, refleksi, tentang apa yang telah bumi berikan kepada kita. Utamanya oksigen yang kita hirup sehari-hari,” kata Doni Monardo.

Doni menambahkan, ada miliaran penduduk di muka bumi, semua harus bahu-membahu membuat bumi tetap hijau. Terlebih saat fenomena yang terjadi cukup memprihatinkan. Tutupan es di kutub semakin tipis. Hutan-hutan semakin banyak yang digunduli. 

Mau-tidak-mau, gerakan menanam pohon, gerakan merawat bumi harus terus-menerus digulirkan. Narasi merawat bumi harus dilestarikan. Jangan pasrah menerima bencana kekeringan saat kemarau, dan bencana banjir longsor saat musim hujan.