Walhi Sebut Banjir di Aceh Selatan karena Deforestasi

Banjir di Aceh Selatan, Foto: Ist.
Banjir di Aceh Selatan, Foto: Ist.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh, Ahmad Shalihin, mengatakan banjir yang terjadi Aceh Selatan, Aceh Barat, karena alih fungsi lahan dan pembalakan liar atau deforestasi.


“Di Aceh Selatan, wilayah yang selama ini jarang terjadi banjir. Tapi banjir ini juga disertai dengan tumbang dan turun bersama pohon-pohon besar,” kata Ahmad Shalihin kepada Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu, 3 September 2022. “Itu juga tanda bahwa telah terjadi kerusakan hutan di atas.”

Menurut Shalihin, banjir adalah bukti bahwa hutan Aceh tidak baik-baik saja. Tidak salah lagi kalau Walhi menuding banjir akibat perambahan atau kegiatan ilegal di kawasan.

Misalnya, kata dia, banyak satwa liar yang turun ke pemukiman warga. “Itu juga bukti bahwa, habitatnya tidak bisa lagi untuk ditinggali,” ujar Shalihin.

Shalihin mengaku selalu mendesak pemerintah agar serius mengatasi deforestasi dan banjir. Mulai dari sisi kebijakan dalam penanggulangan banjir, revisi tata ruang serta ketegasan penegakan hukum terhadap kegiatan-kegiatan ilegal dalam kawasan hutan.

“Itu adalah bagian dari litigasi lebih awal yang harus dilakukan pemerintah,” ujar dia.

Shalihin menilai, pemerintah tak serius merevisi tata ruang dan penanggulan banjir. “Masih ada beberapa isu strategis terkait dengan kebencanaan itu belum mampu menjawab persoalan banjir di Aceh,” sebut Shalihin.