Wali Kota Banda Aceh Jangan Beri Harapan Palsu pada Pegawai Pemko

Aminullah Usman dan Zainal Arifin. Foto: Dokumentasi Humas Pemko Banda Aceh.
Aminullah Usman dan Zainal Arifin. Foto: Dokumentasi Humas Pemko Banda Aceh.

Pengamat Kebijakan Publik, Nasrul Zaman, meminta Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman untuk tidak memberikan harapan palsu. Dia juga menilai pengelolaan keuangan Pemerintah Kota Banda Aceh di bawah kepemimpinan Aminullah Usman dan Zainal Arifin sangat buruk.


"Kita menyayangkan Pak Amin, bekas bankir, tidak mampu mengelola keuangan. Apa yang terjadi di Pemko Banda Aceh hari ini adalah bukti dari ketidakmampuan itu," kata Nasrul Zaman kepada Kantor Berita RMOLAceh, Kamis, 17 Maret 2022.

Nasrul mengatakan pemerintah kota ingin melaksanakan banyak kegiatan. Namun mereka tidak mengukur kemampuan keuangan daerah. Program yang tidak prioritas itu, terus dipaksakan. Alhasil, pemerintah kota malah menunggak pembayaran gaji tenaga kontrak, pegawai honorer, dan tunjangan prestasi kerja. 

Menurut Nasrul, pemerintah kota harus segera membayarkan hak para pengawai, pegawai kontrak dan honorer itu. Dia mengatakan seluruh penghargaan yang didapat Wali Kota Banda Aceh selama ini merupakan hasil kerja para pegawai tersebut.

Nasrul Zaman mengatakan seharusnya Aminullah meninggalkan Balai Kota dengan khusnul khatimah. Dia harus menyelesaikan seluruh tunggakan pemerintah kota, terutama hak para honorer. 

“Kehidupan lagi sulit. Semua harga barang kebutuhan mahal. Minyak goreng susah, bensin naik, kasihanlah pegawai honorer itu," kata Nasrul. 

Nasrul juga mengatakan bahwa TPK pegawai itu harus dibayar selama 12 bulan, bukan lima bulan. Jika memang pemerintah kota tak sanggup membayar penuh, maka, dari awal, seharusnya TPK itu tidak dianggarkan.

Nasrul juga meminta Wali Kota Banda Aceh mengambinghitamkan pandemi Covid-19 sebagai alasan ketidakmampuan membayar tunggakan tersebut. Ketidakmampuan itu, kata dia, menunjukkan bahwa perencanaan keuangan pemko Banda Aceh bermasalah. 

"Kalau memang tidak mampu bayar TPK, jangan dianggarkan dari awal. Jadi pegawainya tidak berharap. Mereka jangan diiming-imingi harapan palsu," kata Nasrul.