Kabar yang menyebutkan bahwa sejumlah pabrik smelter di Indonesia khususnya Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), dan Indonesia Weda Bay Industri Park (IWIP) banyak menggunakan tenaga kerja asing (TKA) tidak dibantah oleh Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Afriansyah Noor.
- Sore Ini, Kemenag akan Gelar Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan
- KPPU Temui Wantimpres, Bahas Penguatan Kelembagaan dan Kemitraan UMKM
- Tersandera Berita Imajinatif, Natalius Pigai Sarankan Abraham Samad Cs Minta Maaf Terbuka ke Firli Bahuri
Baca Juga
Hanya saja, dia membantah jika para TKA ini disebut tinggal dalam kurun waktu yang lama.
“Membuat pabrik smelter yang ada di Indonesia Timur, khususnya di IMIP dan IWIP memang masih menggunakan beberapa tenaga kerja asing, tapi tidak lama, contemporary,” kata Afriansyah Noor Seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu, 30 Oktober 2022.
Dia menegaskan, para tenaga kerja asing itu tidak lama bekerja di Indonesia, dan tenaga asing tersebut dituntut untuk memberikan ilmu pengetahuan bagi warga lokal dengan menjadi pendamping mereka selama bekerja di Indonesia.
"Artinya mereka dibutuhkan ada yang enam bulan, kemudian bisa diperpanjang. Ada yang setahun, dua tahun diperpanjang. Habis itu mereka kembali ke negaranya,” katanya.
Selain lama bekerta para TKA, Wamenaker turut menjelaskan bahwa mereka bekerja dengan didampingi pendamping dari Indonesia. Sehingga saat TKA itu selesai bekerja, maka para pendamping bisa mengambil alih peran.
“Jadi tidak benar juga TKA - TKA ini domisili lama di sini,” tutupnya.
- Wamenaker Ajak Pengusaha Aceh Ciptakan SDM Handal
- Dua Gol Kylian Mbappe, Akhiri Perjuangan Polandia di Qatar
- Babak 16 Besar Piala Dunia: Polandia Optimis Kalahkan Perancis
