Warga Berbondong-bondong Jual Emas Jelang Ajaran Baru

Warga sedang menjual emas. Foto: Muhammad Fahmi/RMOLAceh.
Warga sedang menjual emas. Foto: Muhammad Fahmi/RMOLAceh.

M Daffa Farras Shabirah, pedagang emas di Jalan T Chiek Pante Kulu, Banda Aceh, mengatakan daya beli emas saat ini menurun. Warga lebih banyak yang menjual, ketimbang membeli.


"Karena inikan lagi masuk anak sekolah. Rata-rata masyarakat kitakan butuh biaya untuk masuk anaknya ke sekolah. Sekolah favorit-sekolah favorit, jadi butuh uang juga untuk masuk pendaftarannya, maka rata-rata menjual," kata Daffa kepada Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu, 4 Juni 2022.

Daffa mengatakan, harga emas murni saat ini Rp 2.850.000 per mayam, belum termasuk ongkos pembuatan. Kalau ongkos pembuatan berkisar Rp 2.920.000 per mayam.

"Tergantung jenis model dan kerumitan barangnya juga," ujar dia.

Daffa menyebutkan, harga emas mengalami penurunan dari sebelumnya, per 28 Mei 2022 lalu. Harga emas mencapai Rp 2.880.000 per mayam belum ongkos pembuatan, termasuk ongkos pembuatan Rp 2.950.000 per mayam.

"Kita bilang harga emasnya saja, dari tanggal 28 Mei 2022 dengan hari ini tepatnya tanggal 2 Juni 2022, berarti ada penurunan sekitar Rp 30 ribu dalam per mayam," kata Daffa.

Daffa mengatakan, penurunan ini diakibatkan karena kebanyakan investor luar negeri saat ini lebih memilih investasi emas. "Karena penyimpanan emas ini lebih aman dibandingkan yang lain," sebut dia.

Menurut Daffa, investasi yang paling bagus saat ini ialah emas ketimbang yang lain. "Kalau kita lihat diluar negeri sekarang orang kalau investasi sudah lari ke saham, ke crypto dan lain-lain," kata dia. "Jadi semua masyarakat dunia saat ini mereka melihat lebih unggul di emas. Karena emas lebih aman dan lebih menjanjikan dari pada yang lain," kata Daffa.