Nikmatnya Berakhir Pekan di Pucok Krueng Abdya

Air Terjun Pucok Krueng . Foto: Fakhrurrazi/RMOLAceh.
Air Terjun Pucok Krueng . Foto: Fakhrurrazi/RMOLAceh.

MELEPAS penat merupakan salah satu alasan untuk mengunjungi tempat wisata. Berbicara lokasi wisata, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) memang tak habis-habisnya dalam menyajikan panorama alam yang asri lagi alami.


Salah satu destinasi alam yang sering dikunjungi di Kabupaten Abdya adalah tempat wisata Pucok Krueng yang terletak di Desa Alue Selaseh, Kecamatan Jeumpa. Lokasi ini cocok untuk berakhir pekan bersama keluarga dan kerabat dekat.

Disebut "Pucok Krueng", karena tempat wisata ini berada di hulu sungai Desa Alue Sungai Pinang. Di tempat wisata yang satu ini pengunjung bisa menikmati suguhan ekosistem yang masih alami.

Banyak masyarakat juga menyebutnya pemandian "Putro Aloeh". Objek Wisata ini identik dengan kejernihan air sungai yang mengalir dari kaki gunung Lauser, selain warnanya yang bening, tempat pemandian yang dikenal dengan dongeng "Teungku Malem Diwa".

Dinginnya air nan segar yang mengalir di sepanjang sungai membuat pengunjung serasa berendam bagaikan di air es. Kondisi air yang seperti ini terjadi karena pengaruh dari rindangnya tanaman dan banyaknya bebatuan besar yang berada di sekitar aliran sungai.

Lokasi pemandian alam Pucok Krueng juga cocok dijadikan tempat melepas penat bersama keluarga. Lagi pula kedalaman airnya juga beragam diantara gugusan bebatuan besar yang terletak di sekitaran aliran sungai.

Destinasi wisata sungai yang satu ini tak pernah sepi pengunjung. Saban sore banyak wisatawan yang datang menikmati segarnya Ie Pucok Krueng. Mereka datang bersama keluarga dan sahabat dekat.

Selain itu, wisatawan yang datang juga kerap masak bersama di lokasi ini. Ada banyak lokasi masak yang luas dibawah rindangnya pepohonan pala, salah satu komiditi unggulan di Abdya. Mereka biasanya masak mie, gulai kambing, hingga bakar-bakar ayam.

Selain itu, pengunjung juga dapat melihat langsung proses panen pala yang dilakukan oleh petani disana. Kondisi ini lantaran aliran sungai Pucok Krueng berada di sekitaran perkebunan milik warga setempat.

Soal kuliner tak perlu khawatir. Sudah menjadi kebiasaan, di setiap lokasi wisata tentu ada yang menjual bergama kuliner khas setempat hingga cemilan ringan. Menikamati hidangan dengan merendamkan setengah badan menjadi hal yang biasa bahkan terasa lebih nikmat jika berada di tempat ini.

Ada banyak pondok-pondok kecil yang disediakan pemilik warung untuk pengunjung yang datang dengan keluarga. Apalagi lokasi pondoknya dibangun di pinggir aliran sungai yang jernih.

Disamping itu, pengunjung juga bisa melihat aktivitas jual beli komoditi buah pala langsung di tempat ini. Biasanya petani yang pulang dari kebun setelah memanen pala, langsung menjual pada agen yang sudah menanti di warung kopi.

Lokasi pemandian Pucok Krueng tidak begitu jauh dari pusat ibukota Abdya, Balngpidie. Jarak tempuh dari pusat kota Blangpidie hanya 15 menit dengan sepeda motor. Ada dua simpang yang bisa di lalui wisatan untuk menuju ke lokasi tersebut.

Pertama, simpang yang berhadapan dengan Masjid Jamik Kuta Jeumpa dan satu  lagi simpang yang berdekatan dengan Polsek Jeumpa. Kedua simpang ini akan menyatu satu jalur nantinya saat bertemu sebuah jembatan kecil. Sehingga pengunjung dapat terus mengikuti rute tersebut.

Akses masuk kesana juga tak dipungut biaya sepeserpun. Pengunjung dapat bebas masuk tanpa merogoh kocek. Kondisi inilah yang membuat wisatawan tak pernah sepi untuk menikmati wisata alam nan eksotis ini.

Darma Yuni, seorang pengunjung yang datang ke lokasi pemandian ini mengatakan, sangat menikmati kesejukan berendam di kolam pemandian Pucok Krueng ini. Meski rumahnya tak begitu jauh dari tempat wisata ini, Ia mengaku tak pernah bosan.

"Dingin airnya dan sejuk lagi. Padahal rumah enggak begitu jauh dari sini. Tapi memang saya tak pernah bosan mandi disini," kata Darma Yuni kepada Kantor Berita RMOLAceh, Rabu, 23 Maret 2022.

Menurut Darma, lokasi pemandian Pucok Krueng ini adalah tempat wisata yang sangat aman, karena selain suasananya yang nyaman juga airnya yang jernih dan sejuk. Sehingga, kata dia, setiap pengunjung pasti betah berlama-lama disini.

"Setiap sore selalu ramai disini. Saya sering ke sini kadang untuk mandi atau bahkan cuma minum kopi aja di warung dekat sini," kata dia.

Aliran sungai yang dikelilingi kebun pala milik warga tersebut akan sangat ramai dikunjungi ketika ada perayaan-perayaan hari besar, seperti setelah lebaran, libur sekolah, serta perayaan hari-hari besar lainnya.

Pelancong yang menikmati destinasi wisata tersebut tidak hanya warga Abdya, melainkan dari wilayah Nagan Raya, Meulaboh, Tapaktuan, serta dari daerah lainnya.

Adapun pengunjung yang datang ketempat ini tak hanya kalangan remaja, melainkan mulai dari anak-anak bahkan orang tua sekalipun turut mengunjungi tempat tersebut.

Seperti diketahui, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Aceh terus melakukan sejumlah langkah-langkah inovatif agar kembali menghidupkan pariwisata di Aceh.

Selain itu, pemerintah juga terus mendorong agar pelaku UMKM terus menggeliat dan ekonominya semakin tumbuh. Meskipun di tengah pandemi Covid-19 yang kian membaik.

Geliat promosi wisata dan UMKM adalah salah satu upaya agar menarik wisatawan mancanegera maupun lokal untuk melancong ke Aceh dan menikmati keindahan alam, kearifan lokal, hingga keramah tamahan masyarakat Aceh yang kental.