Yalsa Boutique Luncurkan Produk Busana Muslim

Malam peluncuran produk Yalsa Boutique di Banda Aceh. Foto: ist.
Malam peluncuran produk Yalsa Boutique di Banda Aceh. Foto: ist.

Peluncuran produk fashion Yalsa Boutique berlangsung meriah dalam balutan acara Expression of Style. Acara peluncuran yang dilaksanakan kemarin malam itu dimeriahkan oleh dua artis nasional, Cakra Khan dan Eri Suzan.


“Acara juga semakin meriah dengan kehadiran artis Aceh Rialdoni dan GLXI serta Sanggar Nurul alam dan Sanggar Cit Ka Geunta,” kata Siti Hilmi Amirulloh, pemilik Yalsa Boutique, Ahad, 24 Januari 2021.

Peluncuran busana muslim Yalsa Boutique dengan brand Yalsa milik pasangan suami istri Safrizal dan Siti Hilmi Amirulloh tersebut dihadiri Ketua Dekranasda Banda Aceh Nurmiati AR. Siti Hilmi Amirulloh mengatakan peluncuran busana muslim dengan brand atau merek Yalsa untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap buatan dalam negeri.

"Cintailah produk sendiri. Junjung karya anak bangsa. Kami akan terus melahirkan karya terbaik anak bangsa guna mendukung cinta terhadap produk dalam negeri," kata Siti Hilmi Amirulloh.

Sementara itu, Safrizal mengaku optimis busana muslim brand Yalsa diterima pasar. Dan ini dukungan jaringan pasar Yalsa Boutique tidak hanya di Aceh tetapi juga di sejumlah daerah di Indonesia.

“Kami ingin menunjukkan busana muslim produk lokal Aceh mampu menembus pasar nasional. Dengan peluncuran ini, saya bangga bisa memberikan inovasi produk ekonomi kreatif dari tanah kelahiran saya sendiri,” ujar Safrizal.

Nurmiati mengatakan kehadiran busana muslim dengan merek lokal menjadi kebanggaan bagi masyarakat Aceh. Dia mengatakan tidak mudah melahirkan suatu produk apalagi bersaing di tingkat nasional. 

“Karena itu dukungan dari masyarakat Aceh atas lahirnya produk lokal ini," kata Nurmiati. 

Nurmiati mengatakan pelaku usaha pakaian di Aceh harus mampu bersaing dan menjadikan Bumi Serambi Mekah ini sebagai kiblat tren busana muslim di Indonesia. Bahkan dia berharap agar Yalsa Boutique mampu mengharumkan nama Aceh dan menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Aceh.

Nurmiyati berpesan jika muncul kritik terhadap produk tersebut, maka hal itu harus dianggap sebagai dorongan untuk menjadikan Yalsa Boutique bersaing dengan merek-merek busana muslim lain.

“Melahirkan sebuah nama produk memang sulit. Namun mempertahankan eksistensi produk tersebut jauh lebih sulit. Oleh karena itu, Yalsa Boutique, selaku pemilik merek busana muslim Yalsa, harus mampu mempertahankannya,” kata Nurmiyati.