YARA Nilai Pemerintah Aceh Tak Serius Urus Banjir

Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) perwakilan Aceh Selatan, Suhaimi alias Semi. Foto: ist.
Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) perwakilan Aceh Selatan, Suhaimi alias Semi. Foto: ist.

Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) perwakilan Aceh Selatan, Suhaimi alias Semi, menilai Pemerintah Aceh tak serius mengurusi banjir di Aceh. Pasalnya penanganan banjir terkesan lambat, salah satunya di Aceh Selatan saat ini.


“Kami meminta Pemerintah Aceh segera mungkin menyelesaikan Detail Engineering Design (DED) nya untuk percepatan penanganan banjir,” kata Semi, dalam keterangan tertulis, Jumat, 4 November 2022.

Semi menjelaskan, DED penanganan banjir strategis telah menjadi agenda nasional. Termasuk di dalamnya Aceh Selatan yang sudah dibahas di pusat.

"Konsep penanganan banjir itu dibahas dengan melibatkan pejabat dan unsur-unsur pemerintahan dari lima daerah,” ujar dia.

Semi menyebutkan, upaya dan langkah pengendalian banjir strategis dan terintegrasi tersebut akan dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN).

“Permintaan ini disampaikan karena peristiwa banjir terus melanda Aceh Selatan, hingga berdampak kerugian besar,” ujar dia.

Selain percepatan DED, kata dia, lembaganya juga meminta Penjabat (Pj) Gubernur Aceh memfasilitasi penanganan banjir di wilayah Trumon, Aceh Selatan dengan berkoordinasi dan kerjasama intens Pemerintahan Kota (Pemko) Subulussalam.

Menurut dia, banjir yang kerap melanda wilayah tersebut akibat meluapnya Sungai Lee Soraya Alas yang mengalir dan bermuara ke wilayah Aceh Selatan dan Subulussalam.

"Apabila tidak difasilitasi dan dimediasi dalam gerakan pengamanan banjir strategis, maka dikhawatirkan akan terjadi selisih paham serta sulit dilaksanakan pembendungan," kata Suhaimi.

Karena itu, Semi menilai dua faktor tersebut penting dan serius dilaksanakan. Jika tidak, kata dia, penderitaan dan kerugian masyarakat akan terus terjadi.

“Bahkan fasilitas banjir kerap melanda kawasan Trumon Raya akibat banjir kiriman bersumber dari meluapnya Sungai Lae Soraya Alas,” sebutnya.

Banjir tak hanya terjadi di Aceh Selatan. Namun juga terjadi di sejumlah pesisir barat-selatan Aceh, seperti Aceh Tamiang saat ini yang sudah menelan dua korban jiwa.