Zelensky Ajukan Percepatan Gabung NATO Usai Rusia Rebut Wilayah Ukraina

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Foto: net.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Foto: net.

Setelah Rusia menggelar referendum di empat wilayah pendudukan Ukraina, Presiden Volodymyr Zelensky segera mengajukan permohonan kepada NATO agar dapat segera menjadi anggotanya untuk menghindari ekslasi Putin lebih lanjut.  


 

“Hari ini, Ukraina mengajukan permohonan sekutu de facto menjadi de jure. Di bawah prosedur yang cepat dan konsisten dengan signifikansi kami untuk perlindungan seluruh komunitas kami," kata Zelensky, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan bahwa setiap negara demokrasi di Eropa memiliki hak untuk mengajukan keanggotaan. Namun saat ini aliansinya lebih berfokus untuk membantu Kyiv mempertahankan diri dari invasi Rusia.

“Sekutu NATO mendukung hak Ukraina untuk memilih jalannya sendiri dan memutuskan keamanan seperti apa yang diinginkannya. Fokus kami sekarang adalah memberikan dukungan langsung ke Ukraina, untuk mempertahankan diri dari invasi brutal Rusia," ujar dia.

Stoltenberg mengatakan keputusan tentang keanggotaan tentu saja harus diambil dari hasil konsensus 30 anggota. Zelensky juga mengakui bahwa semua anggota aliansi harus menyetujui tawarannya, namun dia tetap menginginkan percepatan.

Ukraina telah berusaha untuk bergabung dengan NATO sejak aneksasi Rusia atas Semenanjung Krimea pada tahun 2014. Putin kemudian melakukan upaya aneksasi baru pada Jumat (30/9) dengan menggelar referendum di empat wilayah Ukraina termasuk, Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia.